Kantor Walikota Kupang
Metronewsntt.com, Kupang---- Nama-nama calon Sekretaris Daerah Kota Kupang mulai mencuat ke permukaan , jelang pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang.
Nama-nama yang mencuat ini yaknib Asisten I Sekda Kota, Jefri Pelt, Kadis Nakertrans Thomas Didimus Dagang yang diinfokan siap mengikuti seleksi Sekda.
"Pak Thomas Dagang punya peluang yang cukup kuat, karena memenuhi syarat tersebut," ungkap salah satu Birokrat lingkup Pemkot yang tak mau disebutkan namanya.
Selain itu, Thomas Dagang memiliki syarat administrasi yang masih lebih kuat dibanding Asisten I Sekda Kota, Jefri Pelt. Pasalnya batas usia 56 Tahun menjadi syarat yang diperhitungkan apabila Seleksi Sekda dilakukan melewati Bulan Agustus 2025 ini.
"Kalau Pas As 1 ini, tentu peluangnya adalah seleksi Sekda dilakukan tidak di Bulan Agustus 2025 ini, tapi kalau seleksinya melewati Agustus maka Pejabat di lingkup Pemkot hanya bisa diikuti Pak Kadis Nakertrans, Thomas Dagang," ungkap ASN tersebut.
Selain ke-2 nama pejabat lingkup Pemkot itu, terdapat juga nama Pj Wali Kota, Linus Lusi yang juga berpeluang ikut dalam kontestasi Sekda Kota.
Sementara itu, sebelumnya Wali Kota Kupang terpilih,dr. Christian Widodo kepada media belum lama mengatakan untuk posisi Sekda bisa saja dari dalam atau bisa juga dari luar selagi memenuhi syarat.Karena semua posisi jabatan baik itu fungsional dan structural di Lingkup Pemerintah Kota Kupang, menerapkan sistem Key Performance Index atau penilain kinerja para Aparatur Sipil Negara (ASN).
" Dalam penataan birokrasi kita akan lihat dari kinerja jika kinerjanya bagus kita pakai. Tetapi dalam penilaian kinerjanya ada sckornya. Jadi intinya semua harus berbasis kinerja kompetensi,’ ujar Wali Kota Kupang terpilih , Christian Widodo usai mengikuti Paripurna pengumuman penetapan walikota dan wakil walikota terpilih di Kantor DPRD Kota Kupang, Senin (20/1/2025).
Menurutnya, dirinya tidak ada urusan orang mengatakan bilang si A atau si B terafiliasi dengan Paslon lain pada waktu Pilwakot baginya tiadak ada masala, sebab ASN sudah jelas tidak boleh. " Ya saya anggap semua netral, nanti tinggal saya lihat dari kinerjanya ya bagus dipakai jika tidak ya pasti tidak dipakai," tandasnya.(mnt )