Pose bersama
Metronewsntt.com, Kupang- Menyadari pentingnya kolaborasi dan tindakan kolektif dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Koalisi Anti Diskriminasi NTT melakukan penguatan kapasitas advokasi melawan diskriminasi.
Hal dengan tujuan menggabungkan kekuatan untuk memperkuat dampak dan mendukung perubahan positif.
Demikian siaran pers Koalisi Anti Diskriminasi NTT yang diterima media, Kamis (21 /9).
Koalisi anti diskriminasi NTT menggelar pelatihan advokasi selama tiga hari, sejak 19 sampai 21 September 2023. Tujuan pelatihan advokasi pertama, meningkatkan kapasitas dalam menganalisis persoalan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB), gender dan inklusi. Kedua, pemetaan actor dan menyusun strategi advokasi.
Ketiga, meningkatkan kapasitas menyusun bahan advokasi, teknik melobby dan persuasi serta teknik advokasi media. Keempat, membentuk jejaring advokasi tingkat nasional untuk advokasi pemenuhan hak-hak kelompok rentan.
Lembaga-lembaga yang tergabung dalam koalisi ini adalah Solidaritas Perempuan dan Anak (SOPAN) Sumba Tengah, mengadvokasi persoalan kawin tangkap dan isu kekerasan berbasis gender. Sementara itu, Komunitas Peacemaker Kupang (KOMPAK), mengadvokasi isu kebebasan beragama dan berkeyakinan dan secara khusus pendidikan keberagaman.
Organisasi lainnya, Komunitas Peacemaker Perbatasan (KOMPAS) Belu, juga focus pada advokasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, sedangkan Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi (GARAMIN) NTT. GARAMIN focus pada mengadvokasi hak-hak disabilitas.
Sementara itu Independen Man of Flobamorata (IMoF) NTT, lebih khusus memberi perhatian advokasi pada hak-hak kelompok LGBTQ+, keberagaman gender dan seksualitas.
Lebih lanjut, Solidaritas Bersama untuk Tanah Sumba (SABANA) Sumba, focus pada advokasi kekerasan berbasis gender, dan hak hak penghayat kepercayaan Marapu.
Fasilitator dalam pelatihan ini adalah Mayong, aktivis HAM dan Ana Djukana, aktivis perempuan dan media. Yang memfasilitasi koalisi untuk menggabungkan kekuatan, menciptakan suara kolektif yang kuat untuk mengadvokasi hak dan kesejahteraan komunitas yang terpinggirkan, dan bersama-sama, akan bekerja menuju masyarakat yang menghargai keberagaman, menghormati hak asasi manusia, dan menjamin kesempatan yang sama bagi semua orang. (mnt/*)