WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Melalui Bapak Asuh, Bupati Kupang Berharap Diakhir Masa Jabatannya Bersama Wabup Kasus Stunting Menurun

Metronewsntt.com 10-02-2023 || 22:51:01

Potret Bupati Kupang , Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang, Jerry Mamafe dalam pertemuan penetapan pendamping dan lokasi pendampingan bapa asuh balita stunting Kabupaten Kupang Tahun , Jumat (1/2/2023) (foto istimewah Himas Kab Kupang)

Metronewsntt.com , Oelamasi- Dalam percepatan penurunan stunting  di Kabupaten Kupang , yang secara data balita stunting yang ada di Kabupaten Kupang kurang lebih berjumlah 6118 orang., maka Pemerintah Kabupaten Kupang terapkan  program Bapak Asuh  Balita Stunting.

Jumat  (10/2) , Bupati  Kupang , Korinus Masneno dan Wakil Bupati Kupang, Jerry Mamafe secara lamgsung memimpin pertemuan penetapan pendamping dan lokasi pendampingan bapa asuh balita stunting Kabupaten Kupang Tahun 2023.

Rapat ini dilakukan bersama Forkompimda Kabupaten Kupang, para pimpinan OPD dan perwakilan dari LSM Nutrition International, berlangsung di ruang rapat Bupati Kupang di Oelamasi.


 merupakan program yang diluncurkan BKKBN sebagai gerakan gotong royong  dari seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting dan menyasar langsung  keluarga yang mempunyai anak beresiko stunting.

Bupati Kupang Korinus Masneno dalam kesempatan tersebut  menekankan bahwa program Bapak Asuh Balita Stunting ini sebagai upaya untuk mengeliminasi kasus stunting, sehingga dengan jumlah balita  stunting yang ada di Kabupaten Kupang kurang lebih berjumlah 6118 orang, akan mempunyai bapak/ibu asuh Balita Stuntingv yang tidak  lain adalah Forkopimda, perangkat daerah Kabupaten Kupang baik Pemda maupun dari Kementerian Agama Kabupaten Kupang. 

Oleh karena itu, Bupati mengajak semua pihak untuk berkolaborasi  dan bekerja sama  dengab  lebih fokus melakukan upaya percepatan penurunan stunting, yang sesuai data kondisi terakhir di Bulan Agustus 2021 menurun menjadi 19,88 persen.

"Saya mengharapkan Bapak Asuh  Balita Stunting yang terdiri dari OPD harus memberikan pendampingan bagi balita stunting dengan baik., " pintanya.

 Selain Bayi dan Balita, lanjutnya  perlu juga adanua  perhatian dan pendampingan  bagi ibu hamil  (Bumil) yang terdata. Hal ini dengan maksud  agar  terdeteksi secara dini akan  asupan gizi  janin dalam kandungan bagi Bumil agar bisa tumbuh sehat dan tidak  mengalami kekurangan gizi.

" Pimpinan OPD dapat memanfaatkan waktu senggang  dengan melakukan monitoring  ke kecamatan guna bisa melihat pengembangan status gizi anak-anak asuhnya dengan membawah sedikit berkat lebih buat mereka berupa susu atau makanan sehat lainnya. ," Tandasnya. Sebab akan dilakukan  dievaluasi nantinya, agar bisa diketahui  upaya  penanganan balita stunting melalui pola bapa asuh bisa lebih baik atau kebalikan.

"Melalui program pendampingan bapak asuh balita stunting  diharapkan di tahun 2023 dan di akhir masa jabatan dirinya bersama Wabup Kupang, presentase kasus stunting bisa menurun hingga  10 persen atau  bahkan di bawah  9 persen ."Saya bersama pak Jerry di akhir masa jabatan kami sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kupang, tentu menginginkan agar pencapaian program kerja, sesuai dengan visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD bisa sesuai target, sehingga kami berdua meminta dukungan semua pihak dapat membantu kam untuk semua bisa tercapai sesuai harapan , terutama dalam hal memanusiakan manusia menjadi lebih baik  ter khusus dalam penurunan kasus angka stunting," harapnya.

Menurutnya , secara nasional presentase stunting di tahun 2023 harus menurun menjadi 14 persen, namun dirinya  bertekad  untuk Kabupaten Kupang bisa menurun di bawah presentase nasional .

Dalam.kesempatan yang sama,  Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting  meminta peran dan  dukungan semua  OPD  dalam kesiapan penanganan balita stunting sesuai  dengan pembagian wilayah  yang di 24 kecamatan di Kabupaten Kupang. 

"Saya   berharap semua  OPD  yang telah menerima tanggung jawab  dapat bekerja  dengan tulus , sehingga tidak sebatas  pada kata siap, melainkan dapat di ikuti dengab  aksi nyata di lapangan nantinya," katanya.

Selaian itu, ia juga meminta adanya  koordinasi  yang baik akan  apa yang menjadi kendala agar dapat  dibukannha ruang untuk bersama-sama berdiskusi, memikirkan langkah percepatan guna  persoalan stunting di Kabupaten Kupang bisa ada solusi agar apa yang  menjadi harapan dapat menurun  stunting bisa tercapai.

Sembari  juga kembali mengingkatkan akan apa yang apa yang telah disampaikan Bupati agar  jangan hanya balita yang mendapat pendampingan, namun Bumil  juga perlu didata dan dilakukan pendampingan dan diberi pengetahuan pentingnya menjaga kandungan biar tumbuh kembang janin dalam kandungan bisa sehat. Karena ada hal lain yang menyebabkan anak terlahir stunting yaitu hamil di luar nikah dan juga masih kurang sarana prasarana di layanan kesehatan belum memuhi standar dan akurat.

 "Minimal   alat timbang atau alat ukur yang digunakan di layanan kesehatan harus sesuai standar dan akurat," ujanya.

Sementara itu, Dandim 1604/Kupang Muhammad Iqbal Lubis menyatakan siap berkolaborasi dalam mengatasi persoalan stunting di Kabupaten Kupang. 

Dirinya yakin dengan kekuatan TNI-Polri dilapangan Babinsa dan Bhabinkamtibmas intervensi penurunan stunting bisa dilakukan dengan baik. Sesuai pembagian yang diberikan, dirinya nyatakan akan membagi tugas bagi para anggota sehingga pola Bapa Asuh yang diterapkan Bupati Kupang dapat memberikan hasil nyata dalam upaya memerangi stunting. 

Diketahui rapat tersebut dihadiri pula  Kabag Ops Polres Kupang Julius Lau, Koordinator LSM Nutrition International Mariana Leba, Plt.Sekda Kabupaten Kupang Novita Foenay, Kadis Kesehatan Robert Amaheka, Kepala BP4D Dikson Selan dan pejabat lainnya di Lingkup Pemkab Kupang. (mnt/*)


Baca juga :

Related Post