Potret kegiatan Natal bersama
Metronewsntt.com, Oelamasi- “Ucapan syukur atas kasih Karunia Allah yang disetir dari Bacaan Suci, I Timotius 1:13-16, hendaknya menjadi dasar kehidupan setiap orang beriman. Kasih Allah inilah yang mencahayai seluruh kehidupan orang-orang percaya.
“Kasih Allah inilah yang menggerakan kita dan mendasari seluruh perbuatan kasih kita kepada sesama, siapa pun dia,” demikianlah benang merah Khotbah dari Pdt. Mel Atockh pada acara Natal bersama KORPRI, Dharma Wanita Persatuan dan PKK Kabupaten Kupang, di Aula Kantor Bupati Kupang, belum lama ini Jumat (7/1).
Sesungguhnya Dasar biblis yang menyemarakan dan menjadi fokus permenungan pada Perayaan Natal Bersama bagi seluruh ASN di Pemda Kabupaten Kupang itu bersinergi dengan Tema Natal Nasional untuk seluruh umat Kristiani Indonesia tahun ini, yakni “Cinta Kasih Kristus Yang Menggerakan Persaudaraan.” Jadi landasan dan perayaan kita sungguh biblis dan ini merupakan kehendak Allah bagi umatNya. Dalam bahasa Sang Pengkhotba, “Kasih menjadi landasan hidup Orang Kristen.”
Sementara pada kesempatan lain, Kepala Kantor Agama Kementerain Agama Kabupaten Kupang, Saturlino Correia, S.Th, M.Pd yang hadir dalam Perayaan Natal Bersama tersebut menimpali, bahwa “Semua persoalan teologis harus menyata dalam kehidupan yang nyata. Tidak bisa tidak. Karena dengan mewujudnyatakan Kasih Allah dalam kehidupan antarbasaodara. Tuhan hadir di sana. Dan Jika Tuhan hadir antarkita hanya ada kasih di antara kita, ada damai diantara kita dan keselamatan sedang terjadi saat itu.” katanya.
Hal serupa disampaikan juga oleh Suswati S.Th, salah seorang liturgos pada Perayaan Natal Bersama tersebut, “bahwa dalam keadaan apapun kasih persaudaraan tetap dan harus berlangsung antarkita. Ibu Sus, demikian ia biasa di sapa, lebih lanjut mengungkapkan, bahwa “Saya sungguh diinspirasi dari logo tema Natal Nasional 2021," ujarnya.
Menurutnya, logo yang itu berupa ‘Lukisan Tangan Kasih Allah Merangkul umat manusia dan siatuasinya (dunia tempat huni manusia) di masa pandemic Covid-19’. Lukisan itu bukan karya imajinatif belaka tetapi hasil dari refleksi mendalam sang pelukis yang mau mengajarkan kepada kita bahwa Allah sungguh mengasih kita. Ia tidak meninggalkan kita. Ia merangkul kita umatNya dan dunia kita yang sedang dilanda wabah virus corona.
” Allah tetap bersama kita. Imanuel,” tegas ibu Sus yang juga adalah Penyuluh Agama di Kemenag Kabupaten Kupang.
Rangkaian Perayaan Natal Bersama berjalan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sehingga tetap mematuhi protokol kesehatan. Peserta yang hadir terbatas dan tentunya tidak semegah seperti pada masa sebelum pandemic Covid-19. Walau demikian perayaan yang serba terbatas itu sungguh menyentuh rasa setiap peserta yang hadir untuk terus membangun kasih persaudaran satu terhadap yang lain. (mnt)