Bupati Kupang, Korinus Masneno sementara menandatangi prasasti
Metronewsntt.com, Kupang- PT. Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) , Sabtu (27/11) menggelar seminar nasional bertajuk ""Implementasi "Merdeka Belajar" Dalam Pembelajaran Dikelas" .
Kegiatan yang berlangsung di Kristal Ballrom Hotel Kupang dihadiri oleh Sekretaris Yayasan Pendidikan Astra MDR Wedijanto Widarso ,Direktur Pascasarjana Undana Prof. Feliks Tans, perwakilan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang Imanuel E. Buan, serta para Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru.
Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) sejak berdiri hingga saat ini telah membina 111 Sekolah dengan 1.622 Guru dan 23.856 siswa yang tersebar pada 13 Kabupaten di Lampung-Sumatra, Jawa, Kalimantan Tengah hingga NTT, untuk menjalankan pogram kontribusi sosial berkelanjutan khususnya meningkatkan mutu pendidikan di wilayah prasejahtera dan 4T (Terdepan, Terluar, Tertinggal dan Terdalam) selaras dengan pilar Astra Untuk Indonesia Cerdas.
Sekretaris Yayasan Pendidikan Astra MDR, Wedijanto Widarso dalam sambutanya mengatakan, YPA-MDR secara konsisten berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi NTT khususnya Kabupaten Kupang dan Rote Ndao dengan memberikan program pembinaan unggulan seperti Pelatihan manajemen Sekolah, penyusunan Silabus dan RPP, Penyusunan PTK, Pembinaan GASING, Karakter, Guru Muda Garda Depan (GMGD), pelestarian seni budaya Tenun dan Pemenuhan perangkat digitalisasi di sekolah.
"YPA-MDR berkomitmen untuk terus mendorong dan memfasilitasi guru dibidang penyusunan karya tulis ilmiah, penelitian pendidikan dan karya inovasi pembelajaran. Selama tiga tahun terakhir, telah dihasilkan ratusan karya tulis ilmiah dari para guru binaan, berupa PTK dan karya Inobel," Lanjutnya.Kegiatan yang telah dilakukan ini diantaranya telah memenangkan Lomba Innovasi Guru PT Astra International Tbk - Kemdikbudristek dan Lomba Inobel Guru di tingkat Nasional yang diselenggarakan setiap tahun. Karya-karya tulis ilmiah ini ditindaklanjuti dengan penerbitan melalui Media Jurnal Ilmiah yang dikelola bekerjasama dengan UKSW di area Jawa dan Undana di area NTT.
Kesempatan itu Ia berharap , para guru akan terus menggali cara-cara yang inovatif dalam mengajar dengan mendayagunakan pengalaman di lingkungannya. Dan para peserta mendapatkan wawasan dan pengalaman baru untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah masing-masing, apabila terdukung oleh fasilitas dan kesempatan yang baik.
Menurutnya, di era milenium tuntutan pembelajaran terus berubah ke arah pembelajaran yang semakin variatif, kreatif, intensif serta efektif dan efisien.
Untuk itu para guru juga harus terus belajar untuk dapat memanfaatkan perangkat teknologi multimedia untuk dapat membangun pendidikan yang berwawasan global. Abad ke-21 adalah abad digitalisasi, karena itu kemampuan guru dalam mengaplikasikan teknologi digital dalam pembelajaran merupakan keharusan untuk dapat tetap eksis dalam pendidikan era milenium.
"Kami mengapresiasi atas dukungan jajaran Pemerintah Daerah dalam melakukan program-program pembinaan dan pendampingan, khususnya peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif melalui berbagai kesempatan seperti forum seminar saat ini," katanya.
Dan untuk selanjutnya dimungkinkan kolaborasi dan sinergi dalam pemberdayaan para guru untuk menjadi “Guru Penggerak” untuk dapat mengimbaskan pembinaan kepada sekolah-sekolah non-binaan dan juga program “Kampus Merdeka” dalam upaya mewujudkan Merdeka Belajar di NTT.
Sementara itu, Bupati Kupang Korinus Masneno menyampaikan terima kasihdan apresiasi kepada YPA-MDR atas kontribusi nyata dan intervensi langsung yang dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Kupang.
"Kami atas nama Pemerintah, masyarakat dan seluruh pelaku pendidikan di Kabupaten Kupang, mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada YPA-MDR atas kontribusi nyata dan intervensi langsung yang dirasakan oleh kami di Kabupaten Kupang," ungkapnya.
Ia mengaku, bahwa seminar ini memiliki nilai strategis dalam proses pembelajaran ditengah kondisi pandemi C-19 yang melanda seluruh daerah di Indonesia dengan pemilihan tema yang mampu menggugah hati dan pikiran setiap pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, esensi dari program ini sesuai dengan kosepnya yakni kemerdekaan berpikir, kemerdekaan yang harusnya dahulu dirasakan oleh para guru sebelum mereka mengajar, kemudian diikuti dengan kemerdekaan pada siswa-siswi saat mereka belajar.
Melalui program ini, sistem pembelajaran tatap muka dalam kelas akan dirubah menjadi sistem outing class (belajar diluar kelas). Konsep besar inilah yang mesti dipahami oleh semua, sebagai pelaku pendidikan di Kabupaten Kupang. " Dengan pemahaman yang benar, kita mampu mempersiapkan paket kebijakan yang tepat dan menerapkan program "Merdeka Belajar" di Kabupaten Kupang sehingga program ini bisa dijalankan secara efektif oleh semua pemangku kepentingan," Lanjutnya. Mengingat kondisi ketersediaan sarana prasarana pendidikan dikab. Kupang yang terbatas, banyak sekolah yang sampai saat ini belum memiliki fasilitas memadai yang akan mempengaruhi efektivitas proses kegiatan belajar mengajar jika pembelajaran diluar kelas diterapkan. Namun keterbatasan yang ada bukan alasan untuk menunda pelaksanaan program "Merdeka Belajar" di Kabupaten Kupang.
Ditambahnya , sebelumnya mantan Bupati Kupang Ayub Titu Eki pernah membangun kebijakan dengan membuka sekolah darurat dan pelayanan pendidikan dengan konsep "bangunan sekolah boleh darurat tetapi otak masyarakat Kabupaten Kupang jangan darurat". Hal ini perlu di sampaikan jika seseorang bisa maju, maka perlu menyadari kekurangannya dan mau melangkah maju untuk memperbaiki diri.
Karena pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kupang. Karena itu jangan selalu beranggapan bahwa keberhasilan seorang pemimpin daerah terletak pada seberapa banyak mercusuar yang dibangun, melainkan adanya perubahan pola pikir dan pola tindak melalui inovasi untuk memperbaiki diri karena pemerintah hanya sebagai fasilitator saja.
"Saya berharap melalui seminar ini, semua pelaku pendidikan di Kabupaten Kupang bisa memperoleh informasi dan pengetahuan baru tentang strategi dan teknik-teknik yang efektif untuk menerapkan "Merdeka Belajar" melalui pembelajaran dalam kelas," pintanya.
Diketahui kegiatan ini juga ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemberian cindera mata dari YPA-MDR serta serah terima Pembangunan Gedung Sekolah SD Negeri Bokong 2 Kecamatan Takari Kabupaten Kupang.(mnt)