WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Proyek Panggung Utama HKAN  Tak Kunjung Selesai, Warga Lasiana Kuatir Musim Barat Tiba 

Metronewsntt.com 10-11-2021 || 09:49:04

Potret lokasi proyek pagung HKAN di area wisata Lasiana

Metronewsntt.com, Kupang- Warga Kelurahan Lasiana Kota Kupang mengaku kecewa dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang tak kunjung selesai mengerjakan proyek panggung utama HKAN Tahun 2021. Selain itu, sampah-sampah di pantai itu tidak diangkut serta gelapnya suasana pantai kala malam hari.


Proyek pembangunan pangung utama HKAN yang menelan anggaran sebesar Rp 347 juta itu, belum selesai dikerjakan, sementara masa waktu pengerjaan telah selesai 23 Oktober 2021 lalu. Warga Lasiana kecewa dengan pengerjaan proyek itu, karena sudah menghancurkan pagar pambatas bibir pantai.


Warga Lasiana, Iron mengaku, warga takut apabila tiba musim barat, dimana air laut bisa saja naik dan mengganggu area lapak jualan masyarakat sekitar.


"Tembok pembatasnya telah dihancurkan. Tapi proyek tidak dilanjutkan. Kami takut, saat air laut naik, tempat-tempat jualan kami ini akan dihantam air laut," katanya.Minggu (7/11/2021)


Sementara warga Lasiana yakni Jon manambahkan,  material  telah diturunkan untuk pengerjaan panggung utama itu, namun hingga saat ini belum dikerjakan.


Untuk itu, warga meminta BKSDA segera menyelesaikan proyek itu. "Kalaupun tidak selesai, tolong bangun pembatas pantai itu kembali, musim barat hampir tiba," katanya.


Berkaitan proyek tersebut, Kepala BKSDA, Arif Mahmud yang dikonfirmasi, Selasa (9/11) kemarin mengatakan, pemerintah siap bertanggungjawab, sehingga pemerintah tidak ada niat untuk menelantarkan pekerjaan tersebut begitu saja.


"Kami akan diselesaikannya, karena bagaimanapun itu merupakan kewajiban pihak kontraktor.Prinsipnya  akan tetap diselesaikan pekerjaan tersebut," katanya.


Oleh karena itu, warga diharapkan jangan kuatir akan pekerjaan tersebut akan  tetap diselesaikan, karena ini hanya masalah kontraktor yang tidak bertanggungjawab karena secara prosedural sudah dipenuhi semua.Dan pembangunan tersebut  sudah ada breakwater atau pemecah gelombang sehingga air tidak akan masuk ke wilayah tersebut." Belum ada sejarah air masuk sampaik ke situ,"ujarnya. 


Ditambahkanya, soal hal ini pihaknya telah menyampaikan ke gubernur dan tidak ada masalah dan pekerjaan tersebut akan tetap diselesaikan kalau bukan tahun ini maka tahun depan sudah bisa selesai. (mnt)

 

 

 

 

 


Baca juga :

Related Post