Wakil Gubernur NTT, Jhoni Asdoma sementara memberikan sambutan pada acara acara diskusi terbatas dan Ngabuburit dengan tema
Metronewsntt.com, Kupang----Media memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi dalam pilar demokrasi media berada pada pilar keempat demokrasi.
"Peran media sangat penting hingga kini dan terus berkembang dari masa ke masa, ibarat media bagaimana dua sisi mata uang yang dimana ada manusia disitu ada peran media dalam menyampaikan informasi. Sehingga kata orang pemenang adalah orang yang menguasai informasi," kata Wakil Gubernur NTT, Jhoni Asdomi dalam sambutannya pada acara diskusi terbatas dan Ngabuburit dengan tema " peran media dalam memdorong kesetiaraan hak dan akses kesehatan bagi perempuan dan remaja perempuan di NTT" yang digelar Yayasan (Insisatif Perubahan Akses Menujua Sehat ( IPAS) Indonesia bersama AJI Kupang, Jumat (7/3/2025) di hotel Swis Bell Kupang .
Kegiatan yang diikuti kurang lebih 20 orang yang terdiri para jurnalis baik cetak, radio, televisi dan media online ini, Wakil Gubernur NTT, Jhoni Asdoma mengatakan media berperan penting dalam segala aspek baik isu yang berkembang di dalam masyarakat baik terkait ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan dan juga termasuk isu kesetaraan hak dan akses kesehatan bagi perempuan dan remaja perempuan di Indonesia terkhusus di NTT
"" Jadi disinilah peran media dalam mewarnai kehidupan manusia dalam menyqmpiakn informasi, sehingga dalam konteks ini media memdorong kesetaraan hak dan akses kesehatan bagi perempuan dan anak,"ujarnya.
Mengapa topik atau tema tersebut diangkat melalui diskusi ini, karena mungkin dari perspektif rekan IPAS Indonesia bersama AJI Kuoang masih adanya diskriminasi sehingga perlu adanya kesetaraan gender.
Sementara itu, mewakili Yayas IPAS Inonesia, Stefanus Bere selaku PC Takenusa mengatakan, NTT masih menghadapi tantangan besar dalam pelayanan kesehatan terutama pada isu Keluarga Bencana (KB), dimana terjadinya komplikasi kasus keguguran di NTT yang semuanya berkontribusi pada kematian ibu dan anak.
"Diketahui bersama dari sebuah kehamilan berakhir dengan selamat, seban masih banyak saudara-suadara kita yang ada diluar sana melahirkan dengan selamat," Lanjutnya.Dan tentunya kesehatan reproduksi baginya dari faktor yang memberikan kontribusi terhadap kematian ibu dan bayi di Indonesia khususnya di NTT.
"Kita sadari di NTT sangat dikenal dengan angka kematian ibu paling tinggi, dan saat ini masih mendominasi pada urutan ke empat (4)) di Indonesia. Kemudian kita menyadari berbagai keterbatasan akses layanan dan kualitas layanan baginpenyadia layanan serta ditambah kesadaran masyarakat kita dalam menggunakan layanan-layanan kesehatan yang tersedia, sehingga masih menjadi persoalan besar bagi kita semua," jelasnya.
Selain itu, tambahnya disadari dalam pendapingan yang dilakukan masih ada stigma sosial terkait reproduksi termasuk pelayanan KB masih mendominasi persepsi masyarakat diluar sana, sehingga dibutuhkan peran media dalam menyampaikan informasi secara berkualitas bagi masyarakat. "Peran media sangat penting sebagai pilar pembangunan yang bisa mendekatkan hubungan kerja sama baik pemerintah dan kolaborasi yang baik dengan akademisi dan sektor kesehatan khusus kesehatan reproduksi dapat memperkuat akses dan layanan reproduksi di wilayah kita," ungkapnya.
Dia meyakini dengan kerja kolaborasi semua pihak dalam memainkan peran strategis dalam mengemukakan masyarakat, membangun kesadaran bersama serta mengawal kebijakan agar mereka lebih berpihak pada kebutuhan perempuan dan remaja perempuan dapat mengatasi masalah yang dihadapi saat ini. " Dengan pemberitaan yang berbasis data dan fakta dari awak media sebagai jembatan yang menghubungkan. Masyarakat dan layanan kesehatan yang tersedia , dan juga sekaligus mengurangi stigma sosial terhadap layanan kesehatan maka dapat mengurangi persoalan besar ynag saat ini dihadapi," hatapnya.
Sedangkan Ketua AJI Kupang , Djemi Amnifu dalam laporan panitia kegiatannya mengatakan kegiatan yang digelar sebagai salah upaya dalam mendorong peran media yang berspektif gender.
"Selian itu kegiatan ini juga bagian dari memperingati hari perempuan nasional," katanya. (mnt)