Wakil Bupati Sabu Raijua, Thobias Ully
Metronewsntt.com, Kupang---- Ir. Thobias Uly, M.Si. yang kini menjadi Wakil Bupati Sabu Raijua, mendampingi Krisman Bernard Riwu Kore sebagai Bupati periode 2025-2030, yang dilantik pada 20 Februari 2025 lalu oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, adalah sosok pemimpin yang tenang dalam menghadapi semua situasi.
Thobias Ully yang sebelumnya maju mendampingi Calon Bupati Orient Riwu Kore pada Pilkada kali lalu dan menang, namun dianulir karena status kewargaan negara Calon Bupati Orient Riwu Kore, selalu menciptakan ruang yang aman dan tenang dalam melewati masa-masa pertarungan diarena pada setiap moment Pilkada di Sabu Raijua.
"Memang kalau mau dilihat saya merasa lucu, dan ini hanya satu atau dua orang yang bisa bertahan dalam kondisi yang dialami seperti dirinya alami, karena kalah tentunya ada yang tidak bisa bangkit lagi sebab putus asa dan lainnya. Namun, bagi saya biasa saja menghadapi semua dengan tenang. Bagi dirinya maju bertarung ibarat sambung ayam kalah ikat lagi yang baru untuk bertarung, itulah yang menjadi pegangan semangat untuk menjadi pendamping Krisman Bernard Riwu Kore sebagai Bupati Sabu Raijua," tutur mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur ini bersama awak media di Kupang, Minggu (2/3/2025)sore disebuah tempat ngopi di seputaran Liliba.
Dikatakannya, pertarungan Pilkada dirinya sudah tiga kali maju yakni sejak 2015 maju dan kalah bertarung melawan Pak Marthen Dira Tome .Dengan kekalahan itu proses perjalanan sehari-hari hari semua berjalan seperti biasa dan tenang menikmati serta mensyukuri semua sesuai rencana Tuhan.
Dan setelah itu, pada tahun 2020 kembali maju mendampingi Pak Orient Riwu Kore kemudian menang tapi tidak dilantik. Hal ini pun dihadapi dengan tenang dan penuh rasa penasaran bagi dirinya untuk kembali bertarung lagi mendampingi Pak Krisman Bernard Riwu Kore , dan kemudian berhasil memetik harapan kemenangan untuk memimpin Sabu Raijua lima tahun kedepan.
"Memang kemenangan 2020 itu dirinya hanya mengambil keputusan diam dan mengikuti apa yang menjadi putusan Mahkamah Konstitusi ( MK),"Lanjutnya. Pada hal waktu itu dari kabupaten sudah siap semua termasuk pakaian pun sudah di jahit.
"Pakaian sudah dijahit lengkap, namun tidak dipakai, sehingga dirinya merasa baju ini pasti akan dipakai, dan akhirnya baju itu bisa dipakai juga saat ini. Memang waktu pelantikan baju itu saya bawa,namun sudah disiapkan makanya baju itu saya simpan di mobil hingga pulang ,"ungkap mantan Pejabat Bupati Sabu Raijua periode 2009—2010.
Jadi memaknai kemenangan ini, menurutnya semua karena pergumulan bersama yang menjadi kekuatan bagi dirinya dan Pak Krisman Bernard Riwu Kore mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk membawa perubahan buat Sabu Raijua lima tahun kedepan. "Memimpin Sabu Raijua tentunya tidak bisa sendiri tapi butuh dukungan semua pihak, karena kita hanya sebagai penggerak sehingga bagi saya dan Pak Krisman sudah komitmen menjadi pemimpin yang tegas dan tidak ego untuk membangun Sabu Raijua lebih baik. Sebab kepala daerah hanya satu dan dibantu oleh wakilnya dan jajaran dibawa lainya, sehingga sebagai wakil harus mengetahui posisi dan fungsi tugasnya," katanya.
Ia menambahkan, semua kebijakan hanya hanya satu yakni kebijakan kepala daerah, bukan kebijakan wakil daerah, jadi dirinya pun tahu posisi tugas dan fungsinua sebagai wakil.
"Janji politik kita saat ini lagi ditunggu, sehingga saya dan Pak Krisman akan berusaha untuk merealisasinya walupun dilakukan secara bertahap. Dan kami juga akan membangun koordinasi dengan pemerintah pusat guna Sabu Raijua juga mendapat perhatian lewat anggaran," tutupnya.(mnt)