Kegiatan High Level Meeting Triwulan IV tingkat Kota Kupang tahun 2024, yang bertempat di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, pada Rabu (13/11/2024).
Metronewsntt.com, Kupang---PANGAN merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat dan mempunyai peran yang vital bagi kehidupan suatu bangsa. Untuk itu diperlukan sinergitas dan inovasi dalam mewujudkan stabilitas harga dan ketahanan pangan bagi kesejahteraan masyarakat Kota Kupang
Senergi dan inovasi yang dilakukan KPw BI Provinsi NTT yakni melalui Program PUSPA, (Pusat Pangan ) dan Program PANGLING (Pangan Murah Keliling). Program-program ini direncanakan siap diluncurkan dengan dukungan armada truk untuk mendistribusikan pangan murah ke berbagai area di Kota Kupang.
Dua inovasi KPw BI itu dipaparkan dalam kegiatan High Level Meeting Triwulan IV tingkat Kota Kupang tahun 2024, yang bertempat di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, pada Rabu (13/11/2024).
Kegiatan High Level Meeting atau yang disingkat HLM bertujuan untuk memperkuat pengendalian inflasi yang telah berjalan dengan melibatkan berbagai lembaga terkait.
Dalam kegiatan itu dihadiri Forkopimda Kota Kupang, nulai dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kupang, Patrisius Tupen, Staf Ahli Wali Kota Kupang, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Direktur Perusahaan Daerah Pasar Kota Kupang, serta perwakilan dari Bulog Divre NTT, Pelindo III Kupang, PT. Angkasa Pura I (Persero), PT. Pertamina Wilayah NTT, dan sejumlah instansi terkait lainnya.
KPw BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati dalam.kesempatan itu mengungkapkan KPw BI Provinsi NTT menginisiasi sejumlah program pengendalian inflasi. Di antaranya adalah Program PUSPA, sebuah Pusat Pangan yang diharapkan mampu menghubungkan petani lokal dengan pasar, sehingga ketersediaan pangan terjangkau dapat terus terjaga. Selain itu, Program PANGLING atau Pangan Murah Keliling siap diluncurkan, dengan dukungan armada truk untuk mendistribusikan pangan murah ke berbagai area di Kota Kupang.
Secara data mencatat Kota Kupang mencatat inflasi bulanan sebesar 0,25% pada Oktober 2024, selaras dengan tren inflasi di NTT dan nasional. Namun, tantangan terbesar bagi Kota Kupang adalah ketergantungan pada pasokan beras dari luar NTT. Dengan kebutuhan sekitar 12,55 ribu ton beras per triwulan, penurunan luas lahan pertanian di kota ini semakin memicu defisit pangan. Tren penurunan ini terjadi di berbagai wilayah NTT dan Bali-Nusa Tenggara, menuntut strategi jangka panjang untuk ketahanan pangan.
Dijelaskannya untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung ketahanan pangan, KPw BI Provinsi NTT menginisiasi sejumlah program pengendalian inflasi. Diantaranya adalah Program PUSPA, sebuah Pusat Pangan yang diharapkan mampu menghubungkan petani lokal dengan pasar, sehingga ketersediaan pangan terjangkau dapat terus terjaga. Selain itu, Program PANGLING atau Pangan Murah Keliling siap diluncurkan, dengan dukungan armada truk untuk mendistribusikan pangan murah ke berbagai area di Kota Kupang.
" Ada langkah yang telah diambil KPw BI Provinsi NTT bersama Pemerintah Kota Kupang juga telah melakukan Operasi Pasar Murah secara berkala guna menstabilkan harga komoditas pangan pokok. Program ini dinilai efektif dalam menjaga daya beli masyarakat dan mengurangi tekanan inflasi terutama pada komoditas-komoditas yang sering mengalami fluktuasi harga," jelasnya.
*Komitmen Menjaga Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan.
Pj. Wali Kota Kupang, Linus Lusi mengungkapkan pentingnya pengendalian inflasi. Dan halnitu sudah menjadi komitmen untuk menjaga kestabilna harga dengan menyesuaikan kondisi pasar yang dinamis.
“Inflasi saat ini tetap terkendali. Namun, upaya berkesinambungan diperlukan agar mekanisme pasar yang seimbang antara masyarakat dan pengusaha dapat terjaga,” ujarnya.
Dikatakannya Pemerintah Kota Kupang terus menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan setiap langkah yang diambil mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. “Kami berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas ini dan bekerja sama dengan TPID untuk memastikan setiap langkah kami mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. (mnt)