Margareta Santika Bani Mahasiswa Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik, Unika Weetebula, Sumba-NTT
Metronewsntt.com,- PENDIDIKAN di wilayah Kodi pada umumnya masih sangat rendah, wilayah Kodi yang memiliki budaya dan keindahan alam, menghadapi sejumlah tantangan yang memerlukan perhatian serius.
Meskipun upaya perbaikan sistem pendidikan telah dilakukan, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang sangat sulit dan rumit, perlu diselesaikan agar anak-anak di wilayah Kodi dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas.
Terbatasnya akses dan infrastruktur (fasilitas) yang tidak memadai, adalah salah satu kendala utama yang dihadapi anak-anak di wilayah Kodi, selain terbatasnya akses terhadap sekolah dan fasilitas pendidikan. Banyak anak-anak di pedesaan yang sulit mencapai sekolah karena jarak yang jauh dan terbatasnya akses transportasi.
Selain itu, infrastruktur sekolah di wilayah ini seringkali tidak memadai, dengan ruang kelas yang tidak memadai dan fasilitas yang minim. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan investasi yang besar dalam pembangunan (fasilitas) infrastruktur pendidikan, antara lain perbaikan sarana transportasi dan pembangunan sekolah yang nyaman dan aman agar siswa tidak malas belajar, banyak siswa yang tinggal di pedesaan yang masih sangat sulit mengenal huruf dan angka, masih sangat minim akan pengetahuan dikarenakan siswa juga kurang didampingi secara khusus oleh guru (tenaga pendidik).
Persoalan lain yang turut mempengaruhi pendidikan di Sumba adalah kualitas guru yang belum mumpuni. Banyak sekolah di wilayah ini kesulitan menarik dan mempertahankan guru yang kompeten. Kondisi ini mempengaruhi kualitas pembelajaran, yang berdampak pula pada belum digalinya (dioptimalkannya) potensi siswa.
Untuk itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan daya tarik profesi pengajar di wilayah Kodi, seperti anak-anak yang susah berbahasa Indonesia agar bisa mendapat pendampingan khusus, pemberian insentif, pelatihan berkala, dan pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan komunitas Pendidikan. Diperlukan pula desain kurikulum lokal yang menekankan pada pengembangan kekayaan budaya di Kodi dalam konteks pendidikan di tingkat lokal.
Saat ini, kurikulum pendidikan di Wilayah Kodi belum sepenuhnya mencerminkan keunikan budaya lokal. Ada kebutuhan untuk memasukkan unsur-unsur lokal yang lebih kuat ke dalam kurikulum agar siswa dapat menghargai warisan budaya mereka.
Dengan memasukkan unsur lokal, pendidikan dapat menjadi lebih relevan dan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi anak-anak di wilayah Kodi, dengan adanya pendampingan khusus, anak-anak di wialayh Kodi bisa memiliki pengetahuan yang lebih baik.
Tantangan pendidikan di wialayah Kodi dengan jumlah penduduk yang sangat besar tidak bisa diabaikan. Dengan mengatasi masalah akses terbatas, meningkatkan kualitas tenaga pendidik, dan memperkaya kurikulum dengan unsur-unsur lokal, dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan berdaya saing bagi anak-anak di wilayah Kodi.
Diperlukan pula kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder (pemegang kekuasaan) pendidikan lainnya untuk mencapai perubahan yang positif dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. Adapun beberapa pemahaman bagi pilar peluhan di wilayah Kodi adalah sebagai berikut :
Pendidikan sebagai Pilar Perubahan Sosial
Pendidikan memiliki peran sentral dalam membentuk perubahan sosial di wilayah Kodi. Melalui pendidikan yang berkualitas, masyarakat dapat menciptakan generasi yang terdidik dan mampu mengatasi tantangan masa depan. Dampaknya tidak hanya terasa pada tingkat personal, tetapi juga pada kemajuan kolektif dan sebuah komunitas.
Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi
Pendidikan yang baik dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi di wilayah Kodi. Dengan memberikan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, pendidikan membuka peluang pekerjaan yang lebih baik bagi lulusannya. Ini tidak hanya memberdayakan individu untuk mencapai keberhasilan ekonomi pribadi tetapi juga menggerakkan pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal.
Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal
Pendidikan berperan penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal di wilayah Kodi. Dengan memasukkan nilai-nilai budaya ke dalam kurikulum, pendidikan membantu melestarikan identitas unik masyarakat Kodi. Sejalan dengan itu, anak-anak dapat menghargai dan mewarisi tradisi mereka, menciptakan fondasi kuat untuk kelangsungan budaya lokal.
Mengatasi Ketidaksetaraan Gender
Pendidikan memiliki potensi besar untuk mengatasi ketidaksetaraan gender di wilayah Kodi. Dengan memberikan akses yang setara kepada anak laki-laki dan perempuan untuk pendidikan, kita dapat meruntuhkan batasan-batasan tradisional dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan setara.
Menyemai Semangat Inovasi dan Kreativitas
Dampak pendidikan di wilayah tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi dan sosial, tetapi juga mencakup dimensi inovasi dan kreativitas. Pendidikan yang mendorong pemikiran kritis dan kreatif menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru dapat berkembang. Ini adalah kunci untuk menanggapi perubahan global dan menyelesaikan masalah lokal dengan cara yang inovatif.
Dengan mengakui dampak penting pendidikan di wilayah Kodi, kita dapat membangun dasar yang kokoh untuk transformasi positif. Peningkatan akses, peningkatan kualitas pengajaran, dan integrasi nilai-nilai budaya lokal adalah langkah-langkah kunci untuk memastikan bahwa pendidikan di wilayah Kodi tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membawah perubahan yang berkelanjutan dalam masyarakat lebih khususnya bagi anak-anak yang sedang menempuh Pendidikan.(****)