Direktur Bengkel APPek, Vincen Bureni didampingi Ketua AJI Kupang, Djemi Amnifu saat memyampailan materi soal.perubahan iklim
Metronewsntt.com, Kupang- Perubahan iklim di NTT sangat mempengaruhi kehidupan dan mata pemcaharian seluruh elemen masyarakat.
Sesuai hasil rapid assesmen pada dua wilayah di NTT yang dilakukan oleh Bengkel APPek yakni di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, khusus fenomena El Nino berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi, perubahan iklim juga memengaruhi berbagai aspek alam dan kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian, hingga ekosistem wilayah pesisir.
Demikian disampaikan Direktur Bengkel APPek, Vincen Bureni, saat membawa materi pada kegiatan diskusi tematik terkait perubahan iklim untuk jurnalis , Kamis (2/11) di Hotel Kristal Kupang.
Ia menjelaskan, fenomema sangat berdampak pada perubahan iklim yang mempengaruhi seluruh elemen masyarakat dan kehidupannya.. Dimana masyarakat merasakan dampak perubahan iklim dengan kondisi cuaca panas dan angin kecanng sejak Juni-September 2023.
" Untuk sektor pertanian, ketersediaan air berkurang yang membawa ancaman kekeringan membuat sawah dan kebun gagal panen sehingga terjadi krisis pangan. Dan pada sektor peternakan, hewan - hewan ternak terancam kelaparan karena kekurangan sumber air dan pakan," ujarnya.
Sedangkan pada sektor perikanan laut, lanjutnya terjadi kenaikan suhu air laut dan angin kecangn membahayakan aktivitas nelayan hingga berdampak.pada hasil tangkapan yang terbatas. Serta bagi petani rumput laut terganggu dan terserang hama penyakit.
Untuk itu, tambahnya kerja kolaborasi dan peran multi pihak sangat penting.Karena hal.itu menjadi kerja bersama untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang perubahan iklim dan dampaknya guna adaptasi dan mitigasi pada seluruh lini kehidupan pada semua sektor baik itu pertanian, peternakan, kelautan , kehidupan sosial dan juga sektor ekonomi.
Sementara disisi lain berkaitan dengan perubahan iklim , Koordinator Divisi Organisasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Laban Abraham Laisila memgatakan berkaitan demgan isu lingkungan masih kuramg seksi dibandingkan politik.Namun, tentunya masalah lingkungan ini juga memilki kaitan demgan politik.
"Kadang isu lingkungan masih belum terlalu seksi, Pada hal mau dilihat isu lingkungan ini jika dilakukan investigasi secara baiik dan memdalam dari hulu ke hilir akan ada banyak hal yang berkaitan baik dari politik, maupun sosial kemasyarakatan," katanya.
Ia.mengaku, berkaitan dengan isu lingkungan ini kerap kali belum masif pada isu krisis iklim kelautan.Pada hal NTT yang merupakan salah satu wilayah yang kaya akan sumber daya alam laut, sebanarnya sebagai isu lokal sangat terdampak pula akan perubahan iklim yang mempengaruhi kehidupan dan keberlangsungan ekosistem laut bahkan masyarakat pesisir yang bersumber dari laut tersebut.
Ia beharap pola liputan isu lingkungan para jurnalis di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih belum masif pada isu krisis iklim kelautan padahal laut merupakan penghasil oksigen terbesar, selain isu lingkungan lainnya secara kompleks dan multi efek.
"Saya ingin mendorong teman - teman jurnalis di Kupang untuk lebih aware atau sadar akan isu lingkungan yang juga berdampak pada laut kita," katanya.(mnt)