WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Harapan Frans Go Untuk Kawan dan Perwira PMI NTT

Metronewsntt.com 21-09-2023 || 21:06:06

Fransiscus Go

Metronewantt.com, Kupang- Berbicara soal Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal NTT   tentunya mengisahkan banyak cerita sukses dan juga  kisah pedih. Fakta mencatat lebih banyak kisah pedih dirasakan oleh perkerja migran Indonesia asal NTT .

Kepedihan yang dialami salah satu penyebabnya  adalah banyak pengiriman tenaga kerja melalui cara – cara non prosedural atau secara ilegal. Untuk itu  dengan terbentuknya  Kawan PMI dan Perwira PMI  Provinsi NTT yang belum lama  telah dikukuhkan oleh BP2MI  Selasa (19/9/2023) di Hotel Aston Kupang, diharapakan dapa membantu para pencari kerja ke luar Indonesia.

Acara pengukuhan tersebut dihadiri Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G. Kalake,  kiranya membawa suatu harapan baru dalam memberikan perlindungan bagi PMI yang bekerja di luar negeri.
Dengan harapan baru ini tentunya tidak menjadi impian pihak terkait, namun secercah harapan dari Fransiscus Go   salah satunya pengusaha asal Timor yang sukses berkiprah di Jakarta.

Persoalan pekerja migran asal NTT yang terus mengisahkan kepedihan, sudah saatnya diakhiri. Pengiriman tenaga kerja melalui cara – cara non prosedural atau secara ilegal, harus dihentikan. “Paradigma pengiriman pekerja migran dari NTT ke luar negeri, perlu diubah. Sebab, ini masalah kemanusiaan.

 Sedang di sisi lain, para pekerja migran tersebut adalah ‘pahlawan devisa’. Kontribusi mereka terhadap daerah asalnya akan nampak, jika penanganan pekerja migran NTT ditangani secara profesional,” sebut Frans Go melalui layanan WhatsApp miliknya.

Frans berharap, Kawan PMI dan Perwira PMI yang baru dikukuhkan tersebut, mengambil peran dan bersinergi dengan pemerintah daerah, dalam penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang atau TPPO. 

“Upaya – upaya seperti ini harus didukung. Saya berharap, semua stakeholder Pekerja Migran Indonesia (pemerintah daerah, aparat hukum, ormas, serta peran orang tua), bergandengan tangan dalam penanganan TPPO,” tandas pemerhati masalah ketenagakerjaan itu. (mnt)


Baca juga :

Related Post