WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Gunakan Busana Adat, Perindo NTT Daftarkan Caleg

Metronewsntt.com 13-05-2023 || 20:53:52

Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Perindo NTT Jonatan Nubatonis menjelaskan, aksi long march dan busana tenun dari seluruh etnis di NTT usai.memdaftra Caleg ke KPU NTT, Sabtu (13/5/223)

Metronewsntt.com, Kupang- Serba-serbi menyambut pesta demokrasi 2024 mendatang, diwarnai berbagai atraksi unik untuk menarik minat dalam menaikan elektabilitas partai politik. Pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Baceleg) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) , Sabtu (13/5) diwarnai dengan aksi long march berbalut busana tenun etnis NTT dengan digiring atraksi marching band.

Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Perindo NTT Jonatan Nubatonis menjelaskan, aksi long march dan busana tenun dari seluruh etnis di NTT menggambarkan jati diri yang selalu melekat pada setiap orang sehingga dari setiap perbedaan itu kita padukan dan implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

"NTT adalah daerah yang kental akan adat istiadat. Melalui partai melahirkan figur-figur yang mewakili semua masyarakat etnis, ras dan budaya. Bila anggota partai politik dalam memeriahkan pesta demokrasi dengan datang ke KPU menggunakan budaya dan busana eropa, patut dipertanyakan identitas kader tersebut. Sehingga hari ini kami seluruh kader hadir berbusana tenun NTT. Ada tenun Timor, Rote, Sabu, Flores, Sumba dan Alor. Tidak ketinggalan, kami juga mengajak etnis papua," jelas Jonatan saat mengikuti kegiatan Bacaleg di KPU NTT.

Dia menambahkan, kita ingin mencari sosok perwakilan masyarakat yang nantinya mampu mewakili seluruh suku, ras, agama, adat dan budaya. Selain itu, Jonatan juga menyampaikan maksud long march menuju kantor KPU adalah gambaran kondisi masyarakat NTT yang 90 persen masih mengandalkan jalan kaki dalam setiap aktifitas kesehariannya.

"Ada pertanyaan mengapa kami berjalan kaki, itu adalah gambaran kondisi masyarakat NTT yang 90 persennya masih jalan kaki. Alias tidak memiliki kendaran dalam aktifitas sehari-hari. Sehingga bila visi misi partai adalah untuk Indonesia sejahtera, setiap kader harus merasakan jalan kaki seperti masyarakat yang ekonominya rendah," ungkapnya.

Tidak saja itu, selain long march dengan busana tenun, para kader partai ini melakukan aksi sapaan adat atau dikenal dengan istilah "Natoni" oleh salah satu tokoh adat Timor serta pengalungan kain tenun kepada para komisioner tepat didepan pintu KPU.

Jonatan memastikan, proses pengkaderan dan seleksi oleh pengurus partai telah dilakukan sejak dua tahun silam. Saat ini, setiap Bacaleg yang disiapkan sudah memenuhi setiap tahapan yang telah disepakati bersama sesuai ketentuan partai.
"Kita sudah melakukan proses seleksi sejak tahun 2021 lalu. Per Januari 2023, para Bacaleg ini telah melewati proses seleksi tahap ke empat. Dalam sesuai hasil seleksi tersebut, pengurus wilayah sudah melaporkan ke pusat dan pada bulan April kemarin, seluruh proses dinyatakan final sehingga hari ini kami mendaftarkan ke KPU," tuturnya (mnt/*)


Baca juga :

Related Post