Pose bersama
Meteronawsntt.com, Kupang, Plt.Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Novita Foenay, mengaku perempuan secara perlahan telah berhasil keluar dari berbagai jerat masalah gender yang pernah ada.
" Kondisi saat ini sudah banyak perempuan inovatif dan kreatif yang hadir di tengah-tengah kita. Banyak kita jumpai pemimpin perempuan yang leadershipnya mampu kalahkan laki-laki. Artinya banyak perempuan sekarang yang akan hadir dan siap memperjuangkan kemajuan teknologi yang transformatif serta sistem pendidikan digital," kata Novita Foena saat membuka kegiatan seminar dalam rangka memperingati International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Kegiatan seminar yang berlangsung di auditorium St.Paulus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Jumat (10/3) ini mengangkat tema " Kepemimpinan perempuan melalui pemanfaatan teknologi digital" ini dengan melibatkan anggota legislatif, Pemerintah Daerah, Kelompok disabilitas, Lembaga masyarakat sipil, Akademisi, Tokoh agama, pelaku UMKM, BUMN dan media.
Dalam kesempatan itu, Novita menjelaskan di Kabupaten Kupang saat ini perempuan telah setara dalam tatanan yang mapan di berbagai Instansi, termasuk dirinya adalah seorang perempuan yang dipercayakan Bupati Kupang menjadi Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang dan masih banyak pemimpin perempuan lainnya.
Selain itu,kata Novita untuk Kabupaten Kupang semua urgensitas terhadap perlindungan hak dasar perempuan telah dikonkretkan dalam rumusan sasaran misi pembangunan daerah di RPJMD Kabupaten Kupang. "Kami menargetkan indeks pembangunan gender kita berada pada poin 91,82 pada akhir tahun 2024 dari kondisi kita yang baru mencapai 88,27 di tahun 2022.Target besar ini kita realisasikan melalui kebijakan pembangunan yang diarahkan untuk meningkatkan pengarusutamaan gender. Tentunya kebijakan tersebut kami laksanakan dengan dukungan Lembaga Mitra,"urai dirinya.
Diakhiri sambuta, Novita mengajak semua perempuan untuk merefleksikan maksud dan tujuan peringatan hari perempuan sedunia yaitu kesetaraan. Kesetaraan perempuan dengan laki-laki dalam hal apapun. Dan tema ini secara konseptual mengharuskan kita semua untuk terus berperan aktif mendukung dan merangkul kesetaraan. Dengan rangkulan kesetaraan, mampu menantang stereotip gender, menentang diskriminasi, menarik perhatian pada bias dan akhirnya dapat mengupayakan inklusi.
Sementara itu, dalam laporan panitia kegiatan seminar yang disampaikan Dr.Lanny Koroh mengatakan tema yang diangkat tahun ini "Kepemimpinan perempuan melalui pemanfaatan teknologi", tema ini sejalan dengan prioritas Komisi Urusan Perempuan yang ke 67 yakni inovasi dan perkembangan teknologi serta pendidikan di era digital untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan terhadap semua perempuan.
Perayaan hari perempuan international tahun 2023 oleh PBB ini akan memperkenalkan sekaligus mempromosikan para perempuan yang tengah memperjuangkan kemajuan teknologi transformatif serta sistem pendidikan digital. Selain itu, momentum ini juga akan menyoroti tentang betapa pentingnya perlindungan kepada hak-hak dasar perempuan dalam era digitalisasi.
Acara ini dilanjutkan dengan talkshow, untuk sesi pertama hadir pemateri diantaranya Ketua DPRD Prov.NTT Emilia Nomleni, Komisioner Bawaslu Prov.NTT James Wellem Ratu, Komisioner Informasi Publik NTT Maryanti Adoe, Tokoh agama/pemerhati perempuan Pendeta Emi Sahertian, Ketua Asosiasi Penyandang Disabilitas Desderdea Kanni, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.Kupang, Yesai Lanus. Selanjutnya sesi kedua hadir narasumber Ketua PKK Provinsi NTT, Julie Laiskodat dengan tema pengelolaan Dekranasda Provinsi NTT dengan pelibatan kelompok disabilitas.
Turut hadir Pejabat Pemkab Kupang, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Juhardi Dikson Selan.(mnt/*)