Potret pertemuan antara pihak perusahan yang mendapat sub pekerja serta pekerja sementara menyampaikan persoalan.kepada Kepsek dan potret gedung ruangan yang direhab, Kamis (12/1/2023)
Metronewsntt.com, Kupang- Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Kupang, Marselina Tua, M.Si mengharapkan adanya perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) dan Dinas PUPR Provinsi NTT , terkait pelaksanaan pekerjaan rehap ruangan gedung belajar SMA Negeri 1 Kupang.
Hal ini disampaikan Kepsek SMA Negeri 1 Kupang, Marselina Tua saat menerima adanya pengaduan dari pihak perusahan dan pekerja yang disupkan oleh perusahan induk sebagai pemenang atas pekerjaan tersebut, Kamis (12/1) siang diruanganya.
Dijelaskanya, terkait adanya persoalan sesuai belum terbayar baik material maupun pekerjanya oleh pihak perusahan iduk ini, tentunya pihak sekolah mengharapkan dinas P dan K sebagai induk dari sekolah dan Dinas PUPR sebagai pelaksana atas sebuah pekerjaan fisik agar persoalan ini dapat diselesaikan.
"Selaku kami dari pihak sekolah mengharapkan secepatnya pelaksanaan pekerjaannya terselesaikan guna proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat berjalan normal," Lanjutnya.Hanya yang menjadi masalahnya dikuatirkan jika dengan masalag yang terjadi seperti dan kemudian adanya bentrok maka pekerjaannya akan terbengkalai dan pada akhirnya berdampak pada KBM di sekolah. "Hal seperti ini bagi kami pihak sekokah ingin Dinas dapat membantu agar masalah ini dengan cara seperti apa bisa dapat diselesaikan.Karena rehap ini hanya pada pekerjaan bagian atas , plafon dan lantai, dengan waktu pelaksanaan pelerjaan 180 dan sekarang sudah diadedum,"ungkapnya.
Dia mengaku, dengan dimulainya proses pekerjaan ini, kegiatan belajar mengajar dilakukan sistim dalam 3 sif dan sekarang tinggal 7 ruangan belum selesai maka dilakukan kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam 2 sif.
"Ya walaupun saat ini sistim KBM dilberlakukan dalam 2 sif, tapi anak didik dan guru dengan waktu mengajar hingga jam 6 sore mulai dari Senin sampai Sabtu,sehingga hal yang saat ini terjadi Dinas P dan K sebagai payung yang menaungi sekolah ter khusus tingkat menengah atas dan kejuruan dapat merespon ini.Karena takut hanya persoalan yang terjadi anak-anak didik kami dikorbankan dalam KBM , yang pada akhirnya berdampak mutu pendidikan nantinya," katanya.
Sementara itu, Mas Wahyu selaku pekerja mengatakan total biaya bagi pekerja yang belum terbayar sebesar Rp.95 juta.
" Untuk pekerja yang belum terbayar sebesar itu, belum lagi material untuk pekerjaan ini juga belum terbayar juga cukup besar," katanya. (mnt)
Oleh karena itu kehadiran di sekolah ini untuk menyampaikan guna sekolah mengetahuinya, (mnt)