WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

33 KK Warga Binaan KAT di Desa Bitobe Terima Paket Sembako Jadup Berkelanjutan

Metronewsntt.com 19-11-2021 || 21:30:58

Potret kegiatan penyerahan bantuan bagi warga KAT di Desa Bitobe Kecamatan Amfoang Selatab

Metronewsntt.com, Oelamasi- Sebanyak 33 Kepala Keluarga (KK) warga binaan program pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kampung Sonan Dusun I Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang, NTT menerima bantuan jaminan hidup (Jadup), Jumat (19/11).


Bantuan jaminan hidup yang diterima ini  disalurkan melalui LKS Rumah Perempuan Kupang, berupa paket sembako.


Koordinator LKS Rumah Perempuan Kupang, Libby Sinlaeloe  kepada wartawan di lokasi mengatakan, bantuan jaminan hidup berkelanjutan  yang disalurkan berupa beras, gula, minyak goreng, telur, dan  supermi.


" Sebelumnya  penyerahan Jadup tahap I telah dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2021 lalu berupa  beras, minyak goreng, telur, gula ,kopi, mie, dan lain-lainya," katanya.


Selain paket sembako,  lanjutnya pada tanggal 5 November 2021 juga disalurkan bantuan tahap 1 yang merupakan bantuan  Penghidupan berkelanjutan berupa alat dan bahan untuk pertanian bagi kelompok laki laki diantaranya tandon, selang air, bibit sayuran dan lain-lainya. Dan untuk kelompok perempuan adalah mesin jahit, benang, pencelup, dan pewarna.


"Kami sangat berterima kasih kepada Dirjen KAT Kemensos RI untuk bantuan yang diberikan melalui LKS Rumah Perempuan Kupang," katanya.


Pada kesempatan yang sama Kepala Dusun 1 kampung Sonam Desa Bitobe, Enos Melkianus Tabais menyampaikan terima kasih atas perhatian jaminan hidup berkelanjutan bagi warga KAT di Desa Bitobe.


"Kami menyampaikan terima kasih atas perhatian dari Dinsos Provinsi, Kabupaten melalui Kemensos  dan LKS Rumah Perempuan Kupang sebagai penyalur Jadup  berkelanjutan bagi kami warga KAT di Desa Bitobe," ungkapnya.

Dijelaskannya, kampung Sonan ini merupakan kampung yang sebelumnya sangat terisolir.Sehingga pada 2015 kampung Sonan Desa Bitobe baru didata untuk masuk sebagai kampung Komunitas Adat Terpencil.


"Dari berbagai kunjungan dan sosialisasi, maka akhirnya kami mendapat 88 bantuan rumah.Dan dari situ dan hingga detik imi maka kini kami masih tetap diberikan perhatian melalui Jadup berkelanjutan," tutupnya.(mnt)

 


Baca juga :

Related Post