WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

TIM TANGO,  OMNIPRESENT, TEAMWORK DAN SINERGI

Metronewsntt.com 12-07-2021 || 16:11:42

Vinsens Al Hayon

(Catatan Memorial Pasca Final Copa America 2021)

Metronewsntt.com- PAGELARAN Copa America tahun 2021 baru saja usai. Kalah-menang adalah dua sisi dari satu pertandingan. Hal ini tidak berarti berjuang untuk satu kekalahan atau hanya untuk kalah orang atau satu tim harus mengerahkan separuh nyawah. Kekalahan atau kemenangan merupakan hasil akhir dari proses suatu pertandingan. 
 
Tim nasional dari negara yang bertanding beserta seluruh masyarakatnya, para fans, simpatisan, penggila/ maniak bola, petaruh kelas kakap sampai kelas teri, seperti ikut terlibat dalam pertandingan final Copa America pada minggu pagi (11/7/2021), waktu Indonesia. Semua perhatian dan perasaan tersedot ke sana dan seakan ikut berlaga di Stadion Malacana Brasil, tidak hanya untuk misi kemenangan tetapi juga untuk menerima kekalahan. 
 
Realita benar adanya, “bahwa hasil tidak mengabaikan proses,” walau ada pandangan miris bahwa “loose or win by system, atau karena hiden factor yang tidak bisa dibuktikan atau pandangan mitis bahwa tanah Brazil tidak mendukung “anak tanah” menang. Namun fakta adalah fakta bahwa Argentina campeone en la malacana. Argentina, Campeones De America 2021. 
 
Trump yang kalah beda dengan kekalahan Team Zamba Brasil.
 
Pernyataan, “kalah adalah keberhasilan tertunda,” ada benarnya untuk Tim Nasional Brasil pada pertandingan Final Copa America, Minggu pagi (11/7/21) waktu Indonesia. Namun pernyataan itu tidak untuk tim Nasional Argentina. Mereka telah menyemati pernyataan di atas, merasakan dan  mengalami ketika harus mengakui keunggulan tim Chile di final Copa Amerika tahun 2016, lewat adu penalty. 
 
Bagi tim Tango Argentina, pada final copa America 2021,  mereka abaikan tesis di atas dan beri bukti dengan menggores tinta emas kemenangan atas tim Samba Brasil di Stadion Malacana. Bagi tim Tango, 1 (satu) angka saja, sudah cukup untuk juara. Tim Samba Brasil;  0 (nol) dan Tim Tango Argentina; 1 (satu). Pertanyaannya, tepatkah pernyataan “kalah adalah keberhasilan tertunda” layak untuk Tim Samba Brasil? Jawablah secara sendiri. Para pelatih dan Tim Samba Brasil pun punya jawaban sendiri. 
 
Hemat saya, pernyataan “kalah adalah keberhasilan tertunda” bagi tim Samba, beda maknanya jika dianalogikan dengan kekalahan Donald Trump pada pemilu 2020  lalu. Bedanya di sini. Trump tidak lansung menerima kekalahan atas kemenangan Biden pada pemilu Amerika di tahun itu, Nopember 2020. Jika Trump legowo dengan kekalahan itu, benarlah “kekalahan itu menjadi keberhasilan yang tertunda.” Ia boleh mempersiapkan diri lagi, melengkapi amunisi yang kurang, dan patenkan niat suci untuk beradu lagi di Pemilu AS periode berikut. 
 
Realita, Trump menutup kemungkinan meraih lagi “keberhasilan tertunda” karena ia terus mendelegitimasikan kemenangan Biden dengan tuduhan tak berdasar tentang penipuan pemilu secara masif. Ujarannya memicu para pendukung (fansnya) menyerbu Capitol, gedung parlemen, dan mengakibatkan kericuhan yang berujung tewasnya lima orang, tulis Kompas (minggu, 17/1/2021). 
 
Pasca-kerusushan tersebut, Trump baru menyatakan kesediaannya menerima transisi kekuasaan yang damai, kemenangan Biden-Harris. Atas perilaku politik demikian, Trump semakin terisolasi dan meninggalkan citra buruk. Ia ditingglakan sejumlah stafnya. Mereka memilih mundur. Alex Azar, menteri kesehatan dan pelayanan warga memberi penilaian bahwa “serangan di Capitol adalah serangan terhadap demokrasi dan tradisi transisi kekuasaan yang damai. Ia kemudian juga memilih mundur. 
 
Tim Samba Brasil dan segala unsurnya tidak menganulir kemenangan Tim Tango Argentina, bahkan tidak memotori kerusuhan untuk mencoreng citra mereka sebagai negara sepakbola kesohor di dunia. Mereka legowo (sikap ikhlas menerima realita). Ini titik duduk bedanya. Walau analogi ini terjadi atas dua pertandingan di bidang berbeda; olah raga dan politik, namun dapat mencerahkan. 
 
Karakter Omnipresent, teamwork dan sinergi.
 
Mempertahankan 1 angka selama waktu normal pertandingan dan added time adalah pekerjaan tidak mudah. Walau pendapat khalayak bahwa unggul satu angka dalam pertandingan tersebut belum aman selama pertandingan berjalan. Belum cukup untuk juara tetapi bagi Tim Tanggo, 1 (satu) angka sudah cukup untuk juara. 


Atas kehendak mempertahankan 1 (satu) angka dan niat untuk meraih juara melahirkan satu karakter bermain omnipresent, ada atau hadir di mana-mana. Pemain depan turun ke belakang dan tidak hanya menunggu datangnya bola. Pemain tengah dan belakang tidak merasa sendiri berjuang  tetapi dibantu pemain depan. Pemain yang satu tidak merasa hebat sendiri, tetapi saling melayani, saling mensuport, bergerak mencari ruang dan peluang, bergeser selalu menutup ruang dan cela agar lawan tanding kesulitan meraih peluang tembak yang dapat saja merepotkan kiper. 
 
Ya, singkat kata, mereka berkarakter omniprsesnt, sungguh membangun teamwork dan sinergi. Bekerja dalam tim merupakan keharusan. Dalam tim, orang bukan saja bekerja sama melain juga bersinergi, bekerja bersama menautkan energi-energi. Ini pesan istimewa dari final Copa America 2021, dari Tim Tango. 
 
Teamwork  yang disajikan adalah menyatukan kekuatan. Ada 11 pasang kaki dan 11 otak sungguh sinergi dan bekerja sama sehingga terasa lebih kuat dari pada hanya dua kaki Mesi dan satu otak Lionel Mesi. Mereka sungguh berproses; maju secara bersama, bergeser secara diagonal dan menyilang secara simetris dan mundur secara rapat untuk meraih tujuan, mempertahankan 1 (satu) angka untuk kemenangan. 
 
Mereka melupakan ego dan terus mengasah pemahaman bersama.  Jadi yang hebat bukan Mesi atau Emiliona Martines. Tidak Di Maria atau de Paul, Otamendi atau Romero melainkan Tim Tango Argentina.  Mereka punya kunci sukses sebagaimana salah satu sifat rajawali yang digambarkan oleh Dr. Myles Monroe; “Punya visi yang kuat.” 
 
Jika rajawali mengarah mangsa, ia menyempitkan fokus pandangan dan bergerak untuk mendapatkannya. Demikian Tim Tanggo, mengarah mangsa, Tim Samba, menyempitkan fokus pandangan untuk menang dan bergerak untuk mendapatkannya, mencetak 1 (satu) angka untuk kemenangan.”
 
Kita belajar bersikap omnipresent, ada di mana-mana untuk menghadirkan kebaikan. Membangun teamwork dan sinergi membangun apa yang kita dan bangsa terkasih ini cita-citakan.  Kita belajar pada apa yang telah disajikan oleh tim Juara, Tim Tango dalam final Copa America 2021, Campeones De America 2021.  ***
 
 
 
 

 


Baca juga :

Related Post