Potret Keluarga Yafet Yeferson Horo
Metronewsntt.com- SETIAP manusia memiliki jalan cerita hidup sendiri. Namun demikian, pengalaman yang dialami, baik itu menyenangkan atau menyedihkan, dapat dijadikan pembelajaran dan motivasi untuk terus maju.
Benarlah bahwa kehidupan menyimpan banyak makna, terkadang kita lupa melihat bagian indahnya karena senang akan apa yang sudah diraih atau sukses. Namun bagi mereka yang bisa merasakan pahitnya sebuah perjalan hidup keluarga dimasa sebelum, tentunya akan berjuang memberikan keindahan tersendiri bagi dirinya, keluarga dan orang terdekat.
Melalui pengalaman dan perjuangan di masa sulit hingga mencapai sebuah sukses inilah, menjadi catatan bersejarah dalam kehidupan sosok Yafet Yeferson Horo (53) yang terdorong untuk maju di kanca politik sebagai Caleg dari Partai Golkar dengan nomor urut 4 dari Dapil Alak.
"Saya berasal dari keluarga yang mau dibilang sangat susah, yang mana ibu saya seorang pedagang sayur dan ayah saya bekerja serabutan, yang selama masa hidup mereka harus bersusah paya untuk menghidupkan kami 9 orang bersaudar," kata Yafet sapaan akrab putra kelahiran 24 Januari 1970 ini kepada Metronewsntt com, Kamis (17/8/2023) sore di kediamannya.
Yafet mengaku, sejak ayahnya meninggal 1983, maka ibunya harus berusaha tanpa lelah, dan hanya berjualan sayur untuk memenuhi kebutuhan hidup keluaga.
"Kami 9 bersaudara dan saya putra ketiga. Kehidupan kami waktu itu serba sulit. Untuk itu dengan segala liku-liku pengalaan yang telah dirasakan, mendorong saya untuk bekerja keras guna bisa merubah hidup ini jadi lebih baik," kata Yafet sambil berlinang air mata.
Yafet mengaku, dengan kesuksesan yang diraihnya ini dirinya tak mau berbangga, namun dirinya kini siap melanjutkan apa yang telah dirinya rasakan dengan tawaran menjadi Caleg dari politisi senior yang juga saat ini menjabat sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Kota Kupang, Jonas Salean untuk maju di kanca politik dengan satu misi ingin memperjuangkan nasib masyarakat kecil alias kurang mampu untuk bisa hidup lebih baik. Karena misi tersebut sederhana sesuai dengan apa yang pernah diraskanya dengan kemampuan hanya mencari untuk makan hari ini.
Kisah perjalan kehidupan Yafet yang dirasakan sekarang ini tentunya bukan instan. Namun butuh sebuah perjuangan keras untuk merubah hidup dengan bekerja keras di usia muda karena secara strata keluarga berasal dari keluarga tidak mampu, sehingga untuk merubah nasib hidup harus bekerja pada orang sebagai seorang kenek (konjak) dan dalam peoses perjalanan waktu mencoba merubah nasib menjadi seorang sopir Angkot, kemudian beralih menjadi sopir truk hingga akhirnya memiliki kendaraan sendiri untuk memenuhi kehidupan keluarga.
"Awal kehidupan itu ketika menjadi seorang Supir Angkot jurusan Kupang Tanau, dan kami selalu mangkalnya di pelabuhan Tenau dan Bolok jika kapal masuk pasti berebut penumpang," ujar Yafet yang sekali-kali telihat dari raut wajah tak dapat membendung air mata saat menceritakan perjalanan hidup yang dirasakannya.
Meskipun terkadang, tambah Yafet sebagai sopir Angkot banyak sekali persoalan yang dihadapi, tidak mendapatkan penumpang, atau setoran kurang dimarahi pemilik mobil (Saudagar). Namun Yafet tetap harus menerimanya, karena semua yang dihadapi hanya mau berubah sebuah kehiduapan ke arah yang lebih baik. Mengingat pula sejak masa kecilnya bersama delapan orang saudara dibesarkan bukan dari keluarga berada , namun dari keluarga serba kekurangan
"Memang liku-liku kisah perjalanan hidup yang dirasakan tidak mudah, namun semua itu berkat pesan dari sang ibu untuk selalu bersyukur dan tekun telah mengantarnya menjadi sukses dengan memiliki dua perusahaan yakni CV Rangga Jaya Trans dan CV Prima Express dan kini dipercaya Kementerian BUMN sebagai seorang pengusaha pendistribusian logistik di wilayah NTT," kata Yafet (***)