Progres Fisik Jembatan Kembar Liliba Mencapai 90 Persen

Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto yang didampingi Kepala Seksi Pembangunan, Ketsia Lanoe, serta sejumlah pejabat terkait Kantor BPJN NTT sementara memberikan.penjelasab kepada media, Junat (18/10/2024)

Metronewsntt.com, Kupang---Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Junianto, mengungkapkan pekerjaan jembatan kembar Liliba  sudah mencapai 90 persen.

"Pekerjaan fisik jembatan kembar Liliba saat ini sudah mencapai 90 persen," ujar Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto,kepada media di Aula BPJN NTT yang terletak di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Jumat 18/10/2024)

Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto yang  didampingi Kepala Seksi Pembangunan, Ketsia Lanoe, serta sejumlah pejabat terkait Kantor BPJN NTT menjelaskan, pekejaan ini saat ini secara fisik sudah mencapai 90 persen secara fisik dan sedang dalam tahap finishing dan pengecoran, dengan realisasi keuangan 50 persen.

"Dengan sisah pekerjaan ini, kami berharap di bulan November sudah bisa selesai," harapnya.

Dalam kesempatan itu, Junianto mengatakan berkaiatan  pekerjaan jembatan sesuai rencana pada 2025 nanti balai juga akan melakukan pekerjaan jembatan Oesapa.

Pekerjaan jembatan Oesapa sudah diprogramkan untuk dilaksanakan pada 2025. Dan sesuai rencana pekerjaan jembatan itu sesuai lebar jalan,namun dengan kondisi lebarnya hanya bisa 10 meter. "Memang untuk pelaksanan pekerjaan jembatan Oesapa akan terkendala pada lahan,namun diharapkan masyarakat bisa memahaminya secara baik,sebab pembangunan ini demi kepentingan umum," pinta  Junianto. (mnt)

Baca juga :

• 16 Jamaah Calon Haji Kabupaten Kupang Siap Diberangkatkan Ke Tanah Suci
• Tingkatkan Kapasitas Lembaga Keagamaan, Pemkab Kupang Gelar Pesparawi
• Dishub Kabupaten Kupang Siap Pengalihan Arus Lalin di Cabang Oesao
• Mantan Komisioner KPU NTT Yosafat Koli dan Jurnalis Senior Aser Rihi Tugu Gabung Partai Perindo
• Serahkan Alat Pertanian, Bupati Kupang : Saya Akan Kontrol Tiga Bulan Kedepan Dilapangan