WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Lomba Penulisan Carita Rakyat yang Digelar Bank NTT Masih Dalam Tahapan Penilaian Tim Juri

Metronewsntt.com 25-10-2023 || 06:49:27

Kepala Devisi Dana Bank NTT Sonny Pellokila yang didampingi Kasubdiv Edukasi & Promosi, Alberth Bria sementara memberikan keterangan dicaffe O, Selasa (24/10/2023)

Metronewsntt.com Kupang- Bank NTT memggelar lomba penukisan carita rakyat tempat wisata  di NTT  dengan tema " Kar"na NTT punya cerita " .   Lomba   yang diikuti sebanyak 723  peserta dengan melibat seluruh kantor cabang Bank NTY yang ada diselluruh NTT  hingga saat  ini  hasil karya para peserta lomba  masih dilakukan penilaian   oleh tim juri.

Kepala Devisi Dana Bank NTT  Sonny Pellokila yang didampingi  Kasubdiv Edukasi & Promosi, Alberth Bria beserta para tim juri kepada  rekan media menjelaskan,  lomba yang digelar ini, karena destinasi  wisata di NTT sudah mulai dikenal, namun  masih banyak juga destinasi  wisata  yang belum dikenal. Hal dikarenakan pada kondisi budaya di NTT yakni budaya kultur yang  hanya diketahui lewat tutur oleh orang tua adat.

Maka dari itu, lanjutnya Bank NTT melihat ini hal yang terpenting guna destinasi wisata yang hanya lewat tutur atau cerita  para orang tua adat atau tokoh adat  biar diketahui maka itu perlu diangkat dan ditulis. Seperti destinasi  Batu Cermin  yang diketahui  hanya sebuah cerita,  maka.itu perlu diangkat dan ditulis.

" Kita ingin sebuah destinasi wisata yang dikunjungi merasa aura , dan juga memgetahui cerita  destinasi tersebut secara baik. Jadi mereka yang berkunjung bisa mengetahui asal usul tempat tersebut secara detail,.Untuk itu  kami  devisi dana  membuat  lomba cerita rakyat dengan menggandeng   Fakultas bahasa  dan sastra  Undana Kupang sebagai juri untuk melihat dan menilai tulisan dari para peserta." Ya kita bersyukur dari lomba ini mendapat respon positif  dari pemerintah daerah , dimana ada  bupati yang mengeluarkan dana untuk dinas terkait mengawalnya secara baik proses lomba ini," ungkapnya ,dii coffee O, Selasa (24/10) malam.

 Ia mengaku, apa yang dilakukan Bank NTT ini tentunya hanya ingin meperkenal destinasi wisata NTT. Melalui lomba ini dapat menarik wisatawan asing kembali.Karena  tulisan  cerita rakyat akn dipasang disetiap tempat strategis baik bandara terminal  yang dilengkapi dengan barcode scan ."  Cerita rakyat nanti para pengunjung wisatawan yang berkunjung ke destinasi yang dituju pada cerita rakyat tersebut  tinggal barcode sca sudah bisa  mengetahui secara jelas tempat wasiata dengan  ceritanya," tandasnya.

Tidak hanya itu, Info dari barcode scan para pengunjung wisatawan  pun dapat  mengetahui secara  jelas kendaraan atau sarana transportasi apa yang akan digunakan   baik umum atau travel maupun   rental disertai  dengan  biaya, serta  tempat penginapan, rumah makan dan juga pelaku UMKM binaan bank NTT.  " Melalui barcode scan semua proses pembayaran pun dapat dilakukan satu kali, sehingga ini semuanya  memberikan  dampak  untuk bank NTT," katanya. 

Ia.menambahkan, lomba yang digelar ini tentunya akan dibuat buku, dan juga dalam penulisan cerita rakyat ini para narasumber pun yang benar pemangku adat atau tokoh ada yang benar mengetahui  benar sejarahnya, sehingga saat di buat buku nantinya memiliki legalitas atau hal cipta tidak berdampak hukum dikemudian hari. "Kami dari Bamk NTT hany ingin mendukung dan juga memperkenlkan destinaai NTT, sehingga tulisan harus benar akurat, dan juga narasumber pun benar orang bisa pertanggungjawabkan apa diceritakan dalam tulisan tersebut. Hak cipta dan siapa penulis dan sumber ceritanya.juga dalam lomba ini juga dimuat," tutupnya.


Tim Juri Masih Lakukan Penilaoan Hasil Karya Peserrta 

Dalam kesempatan yang sama, salah ketua juri, Dosen Undana Kupang Marcel Robot yang juga sastrawan NTT mengatakan, berkaitan lomba ini dari 723 peserta yang ikut ini baru 96 peserta yang memasukan lomba tulisan untuk dilihat dan dinilai.

"Dari 723 peserta baru 96 peserta yang tulisannya kami terima untuk dinilai oleh kami. Namun tentunya dalam penilaian kami masih melakukan verifikasi secara baik setiap tulisan, karena dalam penulisan ada kriterianya dan juga ada tulisan yang menggunakan bahasa yang mau dibilang profesional atau berkelas. Apa lagi yang mengikuti lomba ini adalah anak -anak tidak mungkin dalam penggunaan bahasa melebihi seorang guru atau dosen," katanya.

Namun, lanjutnya selaku tim juri memyampaikan terima bagi Bank NTT. Bagi kami dari  program studi bahasa dan sastra  merasa kegiatan ini  sangat bagus sebab melalui   cerita rakyat  terutama soal budayab NTT tidak hanya sebuah lisan tapi  tertuang dalam sebuah tulisan yang bisa diketahui banyak orang.

Selian itu, katanya melalui lomba ini membuka ruang bagi anak dalam mengenal budaya dan adat istiadat. " Dari 96 peserta punya potensi tapi dibagaian membahasakan atau  dalam struktur bahasa seperti orang dewasa  dalam menuliskan cerita rakyat. Sehingga hal masih perlu dilihat oleh kami tim.juri, sebab dengan bahasa sederhanan yang sangat orginal dari pada menggunakan  bahasa yang tinggi," ungkapnya.

Oleh karena itu, Ia mengaku selaku tim juri bersma beberapa teman juri lain akan menilai secera objektif mungkin  semua tulisan  guna nantinya tulisan ini dapatv dikemas menjadi perjalan wisata dapat  dinikmati para pengguna wisata  nantinya.(mnt)


Baca juga :

Related Post