WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Jemaat Overa Fatululat Klasis Amfoang Selatan Luncurkan Program Penanganan Stunting dan TPPO

Metronewsntt.com 04-10-2023 || 18:13:54

Pose bersama

Metronewsntt.com, Oelamasi- Upaya penanganan stunting dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) menjadi peran semua pihak. Hal ini  terbukti dengan yang dilakukan Jemaat Overa Fatululat Klasis Amfoang Selatan dengan  meluncurkan porgram Gereja Bersih Stunting dan Gereja Bersih Buruh Migran,

Peluncur program dilakukan pada Minggu (1/10-2023)   bertempat di Gereja Overa Fatulutat Kecamatan Amfoang Tengah, yang dihadiri Bupati Kupang, Korinus Masneno,  Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Dr. Merry LY. Kolimon, M.Th , Anggota DPRD Kabupaten  Kupang Ira Sobeukum, dan sejumlah Pejabat Lingkup Pemkab Kupang diantaranya Asisten 3 Sekda Novita Foenay, Kadis Kesehatan Kab. Kupang Robert Amheka, Kadis Capilduk Yulius Taklal, Camat Amfoang Tengah Udin Bureni.

Kesempatan itu, Bupati Kupang Korinus Masneno dalam sambutannya mengapresiasi Program Gereja bersih stunting dan bersih buruh migran. Dikatakan Masneno dalam kepemimpinannya dirinya menjadikan gereja sebagai salah satu pilar pembangunan sehingga peran serta Gereja dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Kupang sangat diperlukan.

“Saya memberikan apresiasi kepada MJ Gereja Overa Fatululat sudah buat program ini bersama Jemaat. Tentu kegiatan pertanian seperti menanam lombok, dan mengembangkan pertanian melalui sistem irigasi tetes dan beternak ayam KUB menjadi hal positif dalam pengembangan ekonomi jemaat. Hal ini juga tentunya membuka pola pikir para pemuda untuk berkerja dan memanfaatkan potensi lahan yang ada untuk bertani. Terima kasih kepada ketua Majelis Jemaat dan jemaat Overa,” Ungkap Masneno.

Orang nomor satu di Kabupaten Kupang tersebut juga menjelaskan bahwa angka stunting di Kabupaten Kupang turun signifikan saat dirinya menjabat sebagai Bupati tahun 2019 angka stunting masih mencapai angka 34 persen, lalu turun menjadi 19 persen tahun 2022 dan saat ini berdasarkan hasil penimbangan terakhir bulan agustus 2023 sudah turun menjadi 12 persen.

Beragam upaya dilakukan dalam rangka percepatan penurunan stunting jelas Masneno diantaranya melakukan gerakan orang tua asuh stunting yang melibatkan berbagai stakeholder baik ASN, TNI-Polri hingga pihak lainnya.

" Saat ini jangan terlalu memikirkan masalah dan kesulitan yang ada tetapi bagaimana mencari solusi jalan keluar dan menyelesaikan secara baik kesulitan dan permasalahan yang ada. Dengan semangat dan dukungan bersama oleh Gereja menjadi solusi bersama dan memperkuat kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Dalam kesempatan itu, Ia  menyentil   terkait pertanian tetes dan peternakan ayam KUB yang dilakukan oleh Jemaat Overa diharapkan akan terus tumbuh dan memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat bahkan dapat dipasarkan guna mendukung ekonomi jemaat. Lebih lanjut Masneno menghimbau agar keluarga menjadi benteng terkuat terhadap upaya-upaya pihak luar yang menjadikan anak-anak kita sebagai korban perdagangan orang.

“Mari perkuat iman, mental dan semangat membangun diri menjadi lebih baik lewat potensi-potensi yang kita miliki. Mari berkerja secara revolusioner pada bidang-bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan kelautan dan pariwisata yang kita miliki atau yang saya sebut dengan Revolusi 5 P,” Ajak Masneno.

Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat Overa Fatululat Pdt. Gustaf Nenu, M.Th menyampaikan Gereja memiliki tanggung jawab dalam kehidupan jemaat bukan hanya soal iman tetapi juga ekonomi dan lainnya. Melalui program Gereja bersih stunting dan Gereja bersih buruh migran diharapkan memberikan motivasi bagi jemaat untuk meningkatkan gizi keluarga dan menekan angka stunting sekaligus memperkuat ekonomi jemaat sehingga tidak tertarik untuk pergi dan berkerja diluar negeri.

Dirinya berterima kasih atas dukungan Majelis Sinode GMIT dan Pemerintah Kabupaten Kupang dalam hal ini Bapak Bupati Kupang Korinus Masneno dan Ibu Ketua Sinode yang hadir dan memberikan motivasi penguatan terhadap jemaat Overa.

Gustaf menjelaskan dengan berkerja bersama, jemaat overa bisa mengembangkan tanaman cabe yang perminggunya bisa menghasilkan panen hingga 1,5 ton menggunakan irigasi tetes dimana pemuda-pemuda Overa dikirm berlatih di Bali dan pulang mengaplikasikan ilmunya. Dirinya berharap ekonomi keluarga menjadi kuat dan menjadi benteng terhadap upaya-upaya perdagangan orang. “Kami berharap dengan diluncurkannya program ini akan membuat jemaat berdaya, ekonomi tumbuh sehingga iman dan ekonomi jemaat diberkati,”  kata Gustaf.  (mnt/*)


Baca juga :

Related Post