WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Buka Kegiatan Pelatihan Jurnalis, Ketua AJI Kupang : Menulis adalah Bekerja untuk Keabadian

Metronewsntt.com 30-09-2023 || 15:18:04

Pose bersama

Metronewsntt.com, Kupang- Sebanyak  50 peserta  mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ikut pelatihan  jurnalis. Kegiatan yang bertajuk “Jurnalis Milenial di Era Digital” kerjasama GMT Institute dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG), dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang, Kerukunan Keluarga Toraja Kupang, Provinsi NTT, dan Komunitas “Rumah Kita” Matani   berlangsung di Gereja GMIT Ebenheezer Matani, Sabtu (30/9).

Dalam kesempatan itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kota Kupang, Djemi Amnifu  dalam sambutan pembukaan kegiatan tersebut menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang kepada GMT Institute dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG) yang telah memberikan kepercayaan kepada AJI Kota Kupang untuk terlibat aktif dalam kegiatan pelatihan jurnalis.

Ia berharap,  melalui pelatihan jurnalis ini semoga kepercayaan yang diberikan ini makin memperkuat kerjasama antara GMT Institute dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG) dan AJI Kota Kupang dalam membangun Sumber Daya Manusia di NTT yang handal.

"Sebagai  salah satu pilar demokrasi, pers memiliki tanggungjawab besar untuk menjalankan fungsi kontrol dengan tetap independen sebagaimana di amanatkan UU Nomor 40/1999 tentang Pers,. Dan sebagai organisasi profesi jurnalis yang independent, AJI Kota Kupang juga berkomitmen kuat dalam memperjuangkan Tri Panji AJI yaitu memperjuangkan kemerdekaan pers, meningkatkan profesionalisme jurnalis, dan memperjuangkan kesejahteraan jurnalis," jelasnya.

Untuk itu, lanjutnya  peserta pelatihan jurnalis boleh berbangga karena mendapat kesempatan emas mengikuti Pelatihan Jurnalis  dengan tema Jurnalis Milenial di Era Digital. Kenapa disebut kesempatan emas? Karena “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

"Ada  kata bijak  dari Pramoedya Ananta Toer ini sarat makna dan sungguh luar biasa bagi penulis untuk kita ketahui bersama: bahwa menulis bukanlah pekerjaan yang sia-sia. Menulis bukanlah pekerjaan yang harus diremehkan karena menulis adalah bekerja untuk keabadian," katanya.

Maksudnya menulis untuk keabadian? Lanjut Jurnalis senior ini  adalah penulis yang selama ini dikenal dan dikenang abadi oleh pembaca dan banyak orang.  Karena dengan menulis, seseorang bisa menyampaikan pesan kepada ribuan bahkan jutaan orang."Berbeda dengan berbicara, yang hanya bisa menembus puluhan kepala. Tetapi dengan tulisan bisa menembus jutaan kepala. Itulah kedahsyatan sebuah tulisan. Tanpa suara, hanya rangkaian huruf, namun bisa menembus jutaan kepala bukan hanya dikalangan sendiri, tetapi bisa sampai hingga ke ujung bumi, ke seluruh dunia," ungkapnya.

Sementara  itu, Angela Margaritha, (Koordinator Divisi Hukum GMT Institute Jakarta)  menyampaikan terima kasih buat AJI , Kerukunan Keluarga Toraja Kupang, Provinsi NTT, dan Komunitas “Rumah Kita” Matani yang telah ikut dalam kegiatan pelatihan jurnalis ini.

Ia mengisahkan, Yayasan Felix Maria Go (YFMG) ini awalnya dirikan oleh 15  saudara, dan Frans Go sendiri merupakan anak ke 11. "Kami (opa dan oma -red) bukan berasal dari keluarga yang berada, tapi dari  berkekurangan  dalam membesarkan 15 anak tidaklah gampang. Namun opa dan oma berhasil, sehingga melalui benih kebaikan  yang mereka tanam hingga akhirnya bulir-bulir kebaikan untuk berbuat bagi orang lain masih ada  sampai ke anak-anak," ungkapnya.

Oleh karena itu, melalui misi "Memberikan kepada masyarakat",  maka kegiatan pelatihan yang digelar ini  adalah salah satunya bagian dari peningkatan SDM pada bidang pendidikan. "Kami sebelumnya telah melakukan kegiatan lain  pada bidang kesehatan melalui pelayanan pengobatan gratis bagi masyarakat didaerah pedesaan  yakni di  Kefa, Soe dan Malaka " ujarnya.

Ia berharap, melalui kegiatan ini dapat menghasilkan output  yang bagus melalui karya tulisan yang berdampak positif demi kemajuan  pembangunan di daerah ini. " Saya berharap para para peserta dapat memanfaatkan moment ini secara  baik  melalui  kegiatan ini.Apa lagi di era digital saat ini,"  tutupnya.

Diketahui kegiatan pelatihan jurnalis  yang digelar  GMT Institute dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG), dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang, Kerukunan Keluarga Toraja Kupang, Provinsi NTT, dan Komunitas “Rumah Kita” Matani ini dimeriahkan   dengan suguhan tarian budaya Timor yakni " Tari Tenun"  dari sanggar tariam  "Tamati"" (Taman labang Matani Timor ) oleh  penari dari para siswa  SD  dan SMA  tersebut.

Dan juga dalam pelatihan jurnalis  tampil sebagai  pemateri yakni wartawan seinor Robert Kadang tersebut  tidak sekedar sebuah pelatihan biasa, tapi para peserta yang mengikuti pelatihan  diberikan   penghargaan berupa  piagam dari GMT Institute dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG).

Selain itu, GMT Institute dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG) juga memberikan diaconia  bagi pihak gereja yang diserahkan langsung Angela Margaritha, selaki Koordinator Divisi Hukum GMT Institute Jakarta kepada Pdt. Gustaf Amhekan STh./Ketua Majelis Klasis Kupang Tengah   GMIT NTT, Pdt. Christina D. Amhekan - Koan, STh./Ketua majelis jemaat GMIT Ebenhaezer Matani. (mnt)


Baca juga :

Related Post