Pose bersama
Metronewsntt.com, Oelamasi - Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kementerian Agama Kabupaten Kuoang mengadakan kegiatan Dialog Kerukunan Intern dan Moderasi Beragama Katolik pada Sabtu (25/2) . Kegiatan yang bertema “Hidup Rukun Solusi Menuju Harmoni” berlangsung di Hotel Neo Asthon .
Peserta yang hadir mengikuti acara tersebut berjumlah 15 orang, terdiri atas perwakilan dari beberapa unsur yang mewakili kelompok masyarakat katolik Kabupaten Kupang.
Kegiatan yang dibuka secara langsung Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kupang , Satorlino Correia dalam sambutan pada acara pembukaan kegiatan Ddalog kerukunan intern dan moderasi beragama umat katolik Kabupaten Kupang, mengatakan secara faktual secada masyarakat di Provinsi NTT dan terkhusus Kabupaten Kupang hingga saat ini dalam keadaan yang kondusif , hal ini dapat ditunjukan melalui indeks kerukunan beragama dengan kondisi 2 tahun terakhir dengan scor 81,7 pada posisi urutan 1 secara nasional berdasarkan Tahun 2021 , dan urutan ke 2 yakni Provinsi Papua dengan scor 80,20 serta urutan ke 3 Provinsi Sulawesi dengan scor 70,35 .
"Untuk Kabupaten Kupang sendiri memiliki Desa Sadar Kerukunan yang berada di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah, dan memiliki Kampung Toleransi di Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur Jl. Timor Raya Km 35 Oelamasi. Sehingga ini adalah bukti bahwa Kabupaten Kupang dengan berbagai keragaman tapi secara kerukunan beragama masih kondusif," katanya.
Namun lanjutnya, jangan terlena dengan keadaan ini aman dan tidak melakukan sesuatu. Karena kehidupan masyarakat itu bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, maka dari itu upaya preventif adalah jauh lebih baik dari upaya represif.
"Kegiatan ini adalah bagian dari upaya pencegahan , kita senantiasa dapat memberikan pemahaman praktek beragama yang baik agar kita tetap dalam keadaan harmoni.Keadaan hormoni dan damai sejthera itu tidak datang sendiri tetapi harus diupayakan senantiasa memberikan pemahaman dalam kehidupan kita sehari-hari," katanya.
Untuk itu, mencegah lebih dari pada mengobati sehingga langka preventif sangat diperlu dan menjadi perhatian bersama.
Sementara itu dalam laporan panitia yang disampaikan Ketua Panitia , Fransiskus Salem mengatakan, kegiatan dialog kerukunan intern dan moderasi beragama katolik tingkat Kabupaten Kupang tahun 2023 ini diantaranya agar perbedaan pandangan atau tafsiran pada internal agama tidak sampai melahirkan konflik yang merusak persatuan dan persaudaraan sebagai anak bangsa. Dan berikut membangun kesadaran saling menghargai antar sesama pemeluk agama dan bebas melaksanakan ibadah, serta membangun kesepahaman antar umat beragama dan pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan dan ujian baik yang muncul dari dalam maupun dunia luar.
Adapun tujuan dari legiatan, lanjutnya adapun output yang ingin dicapai dari pada kegiatan ini adalah agar terbangunnya kelompok masyarakat katolik Kabupaten Kupang yang mampu menjaga dan merawat kerukunan internal sekaligus memahami dan mengamalkan moderasi beragama praktik kehidupan bermsyarakat.
Diketahui kegiatan dihadiri Kasubag Tata Usaha, Blasius Ndadjang , Kepala Seksi Bimas Katolik Kabupaten Kupang, Yohanes Frids Gerald Mario Wassa, dan ditambah narasumber yakni RD. Albano Correia Carvalho.(mnt)