WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Kehadiran Bank NTT Membawa Senyum Bahagia Bagi Penenun di Fatuleu

Metronewsntt.com 28-09-2022 || 11:35:45

Potret para para menenun di Desa Sillu Kecamatan Fatuleu, Kamis (27/9/2022)

Metronewsntt.com, Oelamasi-Dibawah teduhnya pohon jambu mente yang disertai kecerian yang  dirasakan menjadi semangat  baru dua bocah Siswa Sekolah Dasar (SD) yakni  Celsy A Bakut (10) dan Ferbelina Tunfini  (9 )   dalam memainkan tangan mereka pada sela-sela benang dan bambu dalam bertemunya.


Dua bocah SD ini merupakan anggota kelompok para pengrajin tenunan  yang menjadi kelompok UMKM  binaan Bank NTT cabang Oelamasi di Desa Sillu Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.


Senyum bahagia dua bocah SD ini terlihat saat tim dari Bank NTT melakukan kunjungan dalam rangka melakukan penilaian kelompok pelaku UMKM yang menjadi binaan dari Bank NTT.


Tim juri yang di percayakan kali ini yakni seorang penulis dan juga  mantan wartawan senior yakni Pius Rengka,  secara langsung turun ke titik sasaran kelompok yang menjadi desa binaan guna bertatap muka dan berdiskusi secara langsung dengan mereka.


Kehadiran tim juri yang juga mantan anggota DPRD Provinsi NTT, Selasa (27/9) sore secara langsung didampingi  Pelaksana Divisi Kredit Mikro Kecil konsumer Kantor pusat Bank NTT, Anggie Ariawan Dewa Putra selaku pelaksana dari Bank NTT, dan ditamba tiga PIC diantaranya PIC Desa Binaan Cabang Pembantu Takari dengan desa binaan  Desa  Camplong 2 yakni Windi Ludji, PIC Desa Binaan  Cabang Pembantu Naikliu dengan desa binaan Desa  Fatumonas  yakni Jimy Fallo dan PIC Desa Binaan Cabang Oelamasi yakni Ofi R. Adoe


Dalam penilaian yang dilakukan oleh tim juri Pius Rengka yang  saat ini menjabat Staf khusus  Gubernur NTT di bidang komunikasi politik ini saat melakukan diskusi bersama kelompok-kelompok yang menjadi desa binaan Bank NTT, pelaku UMKM mengaku  melalu kredit merdeka ada banyak kemudahan yang didapat.


" Kami merasa sangat terbantu melalui kredit merdeka dari Bank NTT buat kami para kelompok ibu penenun di desa ini.Karena kredit yang diberika  tanpa jaminan dan bunga bagi kami," kata ketua kelompok tenun Harapan Baru Desa Sillu, Dilga Abakut (36).


Dijelaskannya, peminjaman kredit mikro merdeka baru dilakukan di 2022, namun tentunya dengan pinjaman ini kelompok tenun ikat Harapan Baru sudah bisa melaksanakan kembali kegiatannya tenun yang saat jumlah anggota sebanyak 10 orang."Dari hasil tenun yang dibuat oleh kelompok kami terdiri dari selimut, selendang dan tasminer, dan harga jual juga bervariasi,"katanya.


Dia mengaku, produk tenun yang dihasilkan masih menjadi persoalan pada pemasaran, karena rata-rata hasil tenun yang dibuat oleh kelompok ini sistim penjualan masih sangat terbatas yakni dibawa ke pasar dan juga tergantung pesanan," katanya.


Oleh karena itu, Ia berharap ada penyiapan pasar akan hasil tenun yang dibuat oleh kelompok binaan nantinya.


Diketahui kelompok binaan Bank NTT Oelamasi di Desa Sillu ada dua kelompok yakni selain kelompok tenun ada juga kelompok paronisasi (pengemukan) sapi.


Untuk kelompok paronisasi sapi saat sudah memasuki proses tahap 2 pengajuan kredit makro Merdeka.Kelompok paronisasi yang diketuai oleh Derek Paulus Manane ( 51) telah selesai melakukan penjualan sapi mereka dengan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.14 juta.


"Kelompok paronisasi sapi baru terbenruk 1 tahun dan modal yang diberikan melalui kredit makro merdeka tahap 1 sudah kami lunasi dengan  modal awal  Rp.16 juta peranggota . Jumlah sebanyak 11 orang , dan sekarang kami sudah memasukkan kredit  merdeka ke Bank NTT untuk tahap 2," katanya.


Ia mengaku, kredit merdeka dari Bank NTT  sangat membantu,  dan  melalui kredit ini kelompok peternak meras senang dengan hasil  pendapatan dari penjualan juga lumayan bagus.


"Kami sangat puas akan  hasil yang didapat, dan saat ini kami sedang mengajukan kredit tahap 2 direncana 10 orang, dan perorang kami ajukan kredit sebesar 36 juta," tuturnya.(mnt)


Baca juga :

Related Post