WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Wakil Bupati Kupang Launching Tim Percepatan Penurunan Stunting

Metronewsntt.com 22-12-2021 || 12:06:44

Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe sementara memimpin rapat

Metronewsntt.com, Oelamasi-Upaya pencegahan stunting  jadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang.


"Masalah stunting, kematian ibu dan bayi , ibarat benang merah yang saling berhubungan.Untuk itu  Pemerintah Kabupaten Kupang mengambil kebijakan dengan mengintegrasikan tim penanganan stunting yang telah dibentuk tahun 2019,guna lebih yang fokus pada penurunan angka kematian ibu dan bayi," Demikian dikatakan Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe dalam rapat bersama USAID, Selasa (21/12) kemarin.


Rapat yang berlangsung  diruang rapat Wakil Bupati Kupang di Oelamasi, yang dihadiri oleh Yahdi Mayasya  District Koordinator Momentum USAID, dr. Yustina Yudha Nita perwakilan dari Pokja Stunting AKI AKB Provinsi NTT,  Kadis Kesehatan dr. Robert Amheka, Kepala BP4D Marthen Rahakbauw, Kadis Perikanan Jackson Baok, Kadis Peternakan Leky Matte serta pada perwakilan OPD terkait lainnya.


Jerry  menegasakan, penanganan stunting serta pencegahan kematian ibu dan bayi, pada prinsipnya adalah sebuah problematika dibidang kesehatan yang patut diperhatikan secara serius dan ditangani secara terintegrasi. Berbicara soal penanganan stunting, penyebabnya didominasi oleh kualitas gizi anak yang berkaitan dengan kualitas gizi dan kesehatan ibu hamil yang sangat mempengaruhi angka kematian ibu dan bayi baik pada masa persalinan maupun masa neonatal. 


"Kami atas nama  Pemerintah Kabupaten  Kupangmenyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada seluruh pihak terutama kepada tim LSM/NGO lokal, nasional maupun internasional, serta perhimpunan profesi kesehatan dan gizi yang telah ikut mengambil bagian untuk berkolaborasi bersama Pemkab Kupang dalam tim kerja ini," ungkap Jerry.


Berkaitan dengan stunting ini, Pemerintah telah berkomitmen untuk menuntaskan problem ini melalui program dan kegiatan pembangunan yang terencana dengan target yang maksimal dari para mitra pemerintah yang tergabung dalam tim ini. Semoga dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki seluruh pihak akan membentuk sebuah kekuatan baru yang mampu memberikan dampak positif dalam menekan angka stunting serta kematian ibu dan bayi di Kabupaten Kupang. 


"Tim yang terbentuk ini dinilai publik hanya menjadi bentuk keberpihakkan kita secara administrasi tanpa adanya langkah eksistensi kita dalam menghadapi permasalahan dan tangangan yang dihadapi daerah ini," kata Jerry.


Oleh sebab itu,tambah Jerry  besar harapan tim kerja yang telah terbentuk dapat mempedomani tugas masing-masing dan rencana kerja tim dengan sebaik-baiknya. Persiapkan data yang akurat dan bangun diskusi yang efektif antar anggota tim sehingga sasaran penanganan stunting serta angka kematian ibu dan bayi di kab. Kupang bisa ditekan sesuai target yang direncanakan. 


Sementara itu, Sarah Leri Mboeik mengatakan Angka Kematian Ibu (AKI) , Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting menjadi hal utama Pemerintah Indonesia dan Prov. NTT karena berkaitan erat dengan kualitas SDM yang menentukan kunci kesuksesan suatu negara. 


Ia menjelaskan bahwa masalah Stunting, AKB dan AKI memberi sinyal bahwa ada masalah dalam manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar mencegah dan menurunkan pravelensi stunting, serta belum tersedia dalam skala dan kualitas yang memadai pada kelompok sasaran prioritas yaitu ibu hamil dan anak-anak dibawah dua tahun.


 Menurutnya , semua OPD maupun LSM belum melakukan intervensi yang optimal. Hanya sekedar melihat seolah ini hanya merupakan program dari OPD tertentu. Sedangkan di Prov. NTT angka stunting dan kematian ibu dan anak cukup tinggi. 


Sara Lerikboek yang juga sekaligus  Ketua Pokja Stunting NTT ini juga memberi apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang  yang telah serius merespon dan membentuk pokja yang sama untuk mencapai komitmen bersama gubernur dan bupati/walikota menuju 10 persen prevelensi stunting 2023 dan Zero AKI-AKB. 
Menurutnya, launching ini merupakan salah satu bentuk perwujudan komitmen dalam kerja nyata konvergensi menuju SDM unggul Indonesia di Prov. NTT dan Kab. Kupang. 


"Saya percaya dengan kontribusi kita yang hadir serta para stakeholder lainnya yang terlibat mampu menurunkan AKI-AKB serta Stunting", tutupnya.(mnt)

 


Baca juga :

Related Post