Kisah Djibrael Djawa Warga Naibonat, Bertahan Hidup Setelah Rumah Dibawah Banjir Badai Seroja

Djibrael Djawa sementara berdiri di tempat rumahnya yang dibawa banjir

Djibrael Djawa (30) salah satu korban banjir dan bandai seroja mencerita bencana yang menghilangkan rumah dan harta benda miliknya saat hujan deras dsertai angin kencang yang menguyur wilayahnya pada tanggal  (4/4/2021) lalu.

Metronewsntt.com, - Djibrael dengan raut wajah yang sedih  berbicara jika harus mengingat banjir  dan badai seroja yang melenyapkan tempat tinggalnya.

Rumah dengan tipe dua air  menjadi salah satu dari 5 kepala keluarga (KK) terdampak di RT 02 RW 01 Kelurahan Naibonat Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang , NTT  pada  (4/4/2021) lalu.

Ditemui Sabtu (17/4/2021) malam, Djibrael mengaku bencana itu masih terekam dalam ingatannya.

Hanya beberapa jam saja setelah dia dan keluarga mengevakuasi diri saat kondisi air sudah diatas dada orang dewa  ke rumah tetangga yang jaraknya tidak jauh sambi melihat rumah mereka terbawa banjir.

Jadi hujan deras sejak pagi saya bersama keluarga masih berada di dalam rumah hingga sore. Begitu sampai magrib saya lihat kondisi air sudah mulai naik , akhirnya saya bersama keluarga selamat diri ke tetangga dan itu saya melihatan rumah saya berlahan bergeser dari lokasi tempat tinggal dan dibawa banjir , " kata dia rumah saudari perempuanya.

Bagi Djibrael, saat itu yang paling penting adalah istri dan empat  anaknya  selama dari bencana tersebut.

"Ada sedih, ada bersyukurnya karena keluarga semua selamat. Saya tidak sempat bawa  satu apa pun hanya pakaian dibadan," ucapnya.

Di mengaku, hingga saat ini dirinya sementara menginap di rumah saudarinya dengan tidak memiliki apa-apa hanya tinggal satu motor yang kenutulan waktu banjir motor tersebut di parkir dirumah saudari sehingga dapat diselamatkan."Saya saat hanya bisa pasrah dengan kehidupan yang dialami, sebab tak memiliki apa-apa," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini keluarganya hanya bisa bertahan hidup dengan batuan-bantuan yang diterimanya."Saya berharap dengan kondisi hidup yang dialaminya ada perhatian pemerintah guna dapat membantu bahan bagunan baginya guna dirinya bisa membangun rumahnya yang telah dibawa banjir.(mnt)

Baca juga :

• Paus Fransiskus, Sosok Sederhana, Hebat dan Jenaka.
• Tantangan Besar Bagi Lingkungan, Sampah Jadi Sorotan Masyarakat Kota Kupang Saat Reses Para Wakil Rakyat
• Rahim Bermartabat Untuk Sinodalitas
• Badan Riset dan Inovasi Daerah Sebagai Kunci Percepat Pembangunan Daerah
• Mudahkan Pelayanan Adminduk, Kecamatan Kelapa Lima Terapkan Inovasi Pelayanan Digital