Djanudin Lonek
Metronewsntt.com, Kupang-Baka calon yang akan maju dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang mulai terhembus ke permukaan dengan pernyataan siap maju. Selain Jonas Salean, Jeffri Riwu Kore, Yuven Tukung dan kini satu nama lagi muncul yakni Djainudin Lonek, yang menyatakan kesiapannya untuk maju dalam Pemilihan Walikota (Pilwakot) 2024.
Kepastian Djanudin Lonek maju dalam Pilwakot sebagai calon Wakil Wali Kota Kupang dengan menggandeng Jhon G. F Seran sebagai Wali Kota Kupang melalui jalur independent.
Djai sapaan akrabnya kepada wartawan, Rabu (3/4/2024) di Kantor DPRD Kota Kupang menjelaskan, majunya dalam Pilwakot bersama Jhon G.F. Seran alias Epy sapaan akrabnya melalui jalur independent hanya untuk membuat sebuah perubahan baru.
"Melalui jur independent ini saya bersama.Pak Epy bererja sistim terpisah tim.masing-masing dalam mengumpulkan dukungan ini.Dan untuk dukungan melalui KTP ini saya secara pribadi dan tim telah mengumpulkan kurang lebih 21 ribu KTP dari total dukungan KTP 27 ribu , dan untuk Pak Epy sendiri kurang lebih belasan ribu. Sehingga pada tanggal 5 Mei 2024 ini kami akan masukkan data dukungan KTP ke KPUD, " kata Djai.
Djai mengaku, majunya dalam.Pilwakot melalui jalur independent sebagai calon Wakil Wali Kota, ada tiga program utama yang siap diperjuangkan terkait insentif bagi pengajar sekolah minggu , pengajian. " Ya kalau Tuhan berkenan kami menjadi Walikota dan Wakil Wali Kota nantinya, maka tentunya perlu ada Perda tentang pemberian insentif bagi para pengajar informal bidang keagamaan sebagai penghargaan kepada mereka yang telah mendidik hingga terbentuknya anak-anak kita dengan karakteristik yang baik," kata Djai.
Yang berikut, Lanjut Djai rumah ibadat yang ada di rata-rata dibangun dengan dana melalui subsidi jemaat dan negara tidak pernah membantu membangun tempat ibadat buat kita. Oleh kerena jika nanti sampai terpilih maka daerah wajib menyiapkan dana pemeliharaan rumah ibadat setiap tahun. " Dan berikut kami juga akan memberikan perhatian bagi koster gereja, marbot masjid. Karena mereka selama ini terlupakan sehingga tugas negara dalam hal daerah mengatur semua tatanan kehidupan masyarakat, sehingga mereka juga bagian tatanan kehidupan masyarakat yang juga diatur oleh negara, " ungkap Djai.
Selain itu, soal nasib para tenaga honor juga menjadi perhatian kami .Karena selama.menjabat sebagai anggota DPRD Kota Kupang memahami benar akan nasib mereka. Karena nasib mereka ini kadang bisa saja diberhentikan sebab status kontrak saja. Hal ini sangatlah kasihan. " Ya untuk pembangunan infrastruktur jalan dan lainnya itu, tentunya setiap tahun sudah dianggarkan. Namun persoalan seperti yang dimaksud tadi yang sering terlupakan. (mnt)