Suasana penanganan tambak di Muara abu Keluarhan Oesapa Barat
Metronewsntt.com, Kupang---- Tindak lanjut keluhan terkait tambak ikan di Muara abu Kelurahan Oesapa Barat yang tergenang air, akibat pintu pembuangan tidak bisa berfungsi, Dewan PerwakilaN Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang asal PDI Perjuangan, Vicky Dimu Heo bersama lurah setempat lakukan penanganan atas keluhan tersebut.
Terpantau di lokasi, Senin (10/2/2025) warga setempat dan anggota dewan yang kini duduk di Komisi III, bersama Lurah Oesapa Barat, Christian Chandra, Bhabin Katibmas melakukan penanganan di lokasi tersebut dengan alat berat untuk membuka pintu pembuangan pada tambak tersebut guna air bisa mengalir keluar ke laut.
Lurah Oesapa Barat, Christian Chandra kepada media dilokasi menjelaskan, kegiatan ini dalam rangka menindak lanjut hasil reses DPRD Kota Kupang, dari fraksi PDI Perjuangan yakni Vicky Dimu Heo, dimana reses yang digelar di RT 01/RW 01 Kelurahan Oesapa Barat mengeluh soal kondisi tambak milik Gereja Betlehem Oesapa Barat yang sudah dipenuhi air akibat curah hujan tinggi dalam sepekan. " Tambak ini sudah dipenuhi air dan tidak bisa difungsikan karena ada kerusakan pada pintu pembuangan sehingga air tidak bisa mengalir keluar. Untuk itu, kami langsung menindak lanjut keluhan sehingga tidak menimbulkan masalah yang bisa memakan korban dan sebagainya," Lanjutnya. Lokasi ini berada disekitar pemukiman warga. Apa lagi informasi bahwa ada buaya di tambak tersebut.
"Kami sangat berterima kasih buat warga bersama toko masyarakat dan didukung beberapa pengusaha yang antusias untuk bersama kami dalam melakukan penanganan pada tambak ini," ungkapnya.
Ditambahkanya, penanganan sudah dilakukan selama dua hari mulai dari Minggu (9/2/2025) dan di lanjut hari ini (Senin-red)
Dalam kesempatan yang, Vicky Dimu Heo mengatakan, kegiatan yang di laksanakan di tambak Muara Abu di Kelurahan Oesapa ini, merupakan tindak lanjut hasil reses, dimana reses ini adalah kegiatan diluar gedung kantor DPRD bagi dewan dalam melakukan silaturahmi dan dialog bersama masyarakat di daerah pemilihan masing-masing.
" Apa yang dilakukan ini adalah tindak lanjut aspirasi warga dalam reses yang digelar di wilayah ini. Dan dalam penjaringan aspirasi banyak hal salah satunya terkait tambak ini," ujar Vicky yang pada posisi AKD menjabat sebagai Ketua Bapemperda.
Dari keluhan tersebut, lanjutnya setelah dilakukan survei kondisi tambak ini sudah dipenuhi air akibat hujan dengan ketinggian air sudah mencapai 2 meter. Kondisi ini yang dinilai bisa berdampak sebab berada di pemukiman warga sehingga bersama Kelurahan langsung mengambil.langka untuk di tindaklanjuti. " Tambak ini sudah dipenuhi air dengan ketinggian mencapai 2 meter, dan tidak bisa mengalir keluar akibat pintu pembuangan sudah rusak sehingga tergenang," Tambahnya. Hal ini yang perlu di lakukan penanganan karena takut bisa.menimbulkan masalah bagi anak-anak yang ada di sekitar tambak ini, sehingga salah satu cara yakni membobol pintu air dari tambak ini. (mnt)
Legislator PSI Ahmad Talib Jawab Keluhan Warga Soal Lampu Jalan
Metronewsntt.com, Kupang--Legislator PSI, Ahmad Talib secara langsun jawab keluhan warga dalam resesa terkait lampu jalan.
Anggota komisi I DPRD Kota Kupang ini, tidak menunggu lama dalam menjawab keluhan warga terkait lampu jalan di RT 03 /RW 01 Kelurahan Kuanino.
"Apa yang dilakukan ini adalah bagian dari menjawab apa yang menjadi keluhan warga saat melakukan reses ditempat tersebut," ujar Mat Talib sapaan akrab yang pada AKD berada pada posisi Badan Kehormatan (BK), Senin ( 10/2/2025).
Dikatakanya, qpa yang dilakukan ini, membantu secara pribadi , sehingga secara langsung turun melayani masyarakat. " Ini hanya membantu apa yang bisa saya buat untuk masyarakat," katanya.
Ia menambahkan, apa yang dibantu ini memang mendapat respon positif dari warga dan dan warga menyampaikan terimah kasih dan apresiasi buat anggota DPRD dari PSI.
" Warga menyampaikan terima kasih telah memberi bukti nyata. Karena bertahun-tahun lampu mati akhirnya sudah terang setelah adanya reses dari anggota DPR. Lampu yang di gunakan memakai uang pribadinya," kata Mat Tallib mengulangi penyataan warga setempat. (mnt)