Pose bersama
Metronewsntt..com, Kupang AJiI (Aliansi jurnalis Independent ) Kota Kupang menggelar konferta IV guna memilih kepengurusan periode 2023-2026. Dalam konferta tersebut, Djemi Amnifu (Media online Katantt.com) dan Linda Makandolu (media cetak Timex) terpilih menjadi Ketua dan Seketaris. 2026.
Kedua paket ini terpilih berdasarkan hasil Konferta IV AJI Kota Kupang yang berlangsung di ruang Kolbano Hotel Kristal Kupang, Sabtu (26/8) .
Konferta dihadiri langsung oleh Ketua Umum AJI Indonesia, Sasmito Madrim dan mantan Ketua AJI Kota Kupang sebelumnya yakmi Marthen Mbana dan Sekretarisnya Imaniel Odja, para mantan Ketua AJi lain diantaranya yakni Simon Nilli, Jembros Foentuna dan beberapa mantan anggota yang telah mengundurkan diri dari AJI untuk maju le dunia politik yakni Stenly Boymau dan Jhon Seo
Diketahui pemilihan ketua dan sekretaris AJI Kota Kupang dalam Konferta IV ini, dengan pimpinan sidang Ana Djukana, Djemi Amnifu dan Labu Ngiku Mbuhang dan jumlah anggota yang memiliki hal suara sebanyak 12 orang ini berjalan aman.
Konferta yang dibuka secara langsung Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito Madrim, dengan mengusung tema menjaga independensi di tahun politik, dengan dua agenda penting yakni laporan pertanggungjawaban pengurus AJI periode 2019-2022 dan penetapan pengukuhan anggota baru AJI kota Kupang periode 2023-2027.
"Dengan tema independensi politik jadi tantangan tersendiri, tapi saya juga apresiasi AJI kota Kupang yang sudah memberi contoh bagi AJI dikota -kota lain,"kata Ketua Umum AJI Indonesia, Sasmito Madrim, saat membuka Konferta AJI Kota, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Di tahun politik, AJI tidak bisa membatasi pengurus untuk terjun kedunia politik, namun setidaknya sebagai anggota AJI juga harus bisa menjadi contoh, bagi para jurnalis-jurnalis di luar untuk tetap menjaga independensi dan menunjukkan profesionalisme.
Menurut dia, banyak pengurus AJI mengajukan diri untuk menjadi Calon Legislatif (Caleg) tapi menafsir sendiri kode etik, yang dianggap independensi tapi masih bisa menjadi caleg sekaligus wartawan.
"Saya cukup mengapresiasi teman-teman di Kupang untuk mundur dari keanggotaan AJI, banyak yang mengajukan diri tapi menafsirkan sendiri kode etik, dianggap independensi menjadi caleg sekaligus wartawan," tambah Sasmito.
AJI Indonesia, merupakan organisasi yang menjadi barometer jurnalis di tanah air maupun international bahkan menjadi kiblat bagi organiasi jurnalis lainnya seperti IJTI dan PWI, sehingga etika dan profesionalisme pers jika diturunkan akan menjadi sejarah memperburuk marwah jurnalisme. (mnt)