WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Perjuangan Hidup Ahmad Pedagang  Nasi Ayam Kampung Goreng Lalapan Ditengah Pandemi

Metronewsntt.com 14-08-2021 || 01:52:56

Ahmad penjual nasi ayam goreng lalapan

Metronewsntt.com, Kupang- Hingga saat ini, pandemi Covid-19 masih juga belum berakhir.Adanya pandemi sangat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat disemua sektor baik pendidikan, sosial bahkan ekonomi.Tidak hanya pada perusahan besar yang terkena imbasnya, namun pelaku usaha kecil juga ikut menjerit.


Hal ini apa mau dikata perjuangan demi bertahan hidup ditengah pandemi harus dilakukan oleh mereka demi menyambung hidup.


Kondisi yang dialami pelaku usaha kecil warung makan yang dikenal dengan nama  ayam goreng kampung mama Uly, yang sudah berjalan 28 tahun,terpaksa  kini mau tidak mau harus terus dijalankan oleh  Ahmad Yusron ditengah pandemi saat ini.


Usaha yang digeluti Ahmad tersebut merupakan usaha  lanjut dari sang ayahnya kini telah meninggal sejak tahun 2006.


Ahmad Yusron yang ditemui dilokasi tepat di tepi bahu jalan dekat  samping Ruko Mebel Kemala Kuanino-Kupang, yang biasa dijadi tempat mangkal untuk menjajahkan  daganganya,  menuturkan kondisi  pandemi sangat mempengaruhi ekonomi pendapatan pelaku usaha kecil. Namun kondisi ini tidak bisa ditutup dan beralih profesi ke pekerjaan lain,  tapi harus tetap dijalani  demi menyambung hidup keluarganya ditengah kondisi yang saat ini terjadi.


Memang tidak bisa dioungkiri pandemi covid-19 sangat mempengaruhi pendapatan usaha  makanan.Namu demi keberlangsungan hidup semua itu harus tetap dijalani dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan juga para pekerja yang dipakai untuk bekerja pada tempatnya


Ahmad sapaan karib Mat ini mengaku, usaha yang digeluti ini sebelum pandemi hasil yang didapat  kisaran Rp. 1 juta lebih,  namun  dengan kondisi pandemi dan pemberlakuan PPKM kini menurun hingga 80 persen


"Dengan kondisi pandemi dan ditambah pemberlakuan PPKM yang membatasi ruang gerak masyarakat saya hanya mampu memperoleh keuntangan Rp. 700 ribu dan itu pun jika banyak orang yang mau makan atau pesan.Apa lagi usaha makanan yang dilakukan hanya dibuka dimalam hari  dengan batasan waktu tertentu sejak diberlakukan PPKM yakni mulai diatas pukul 17.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita,"kata Ahmad yang saat ini memperkerjakan tiga orang tenaga kerja.


Untuk pengadaan bahan baku seperti ayam kampung  saja, Mat mengaku  sebelum pandemi biasanya 20 ekor untuk di buat ayam goreng lalapan,  namun sekarang hanya mampu membeli membeli 8 ekor ayam kampung untuk dibuat ayam goreng lalapan kadang  tidak habis terjual.


Keadaan seperti  saat ini sangat terpukul bagi  pelaku usaha makanan" Ya walaupun dengan keadaan ini saya  tetap terus berusaha demi kampung tengah  dan juga upah bagi mereka yang saya pekerjakan," kata Ahmad kini tinggal bersama ibu dan adi laki-lakinya yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA).


Ahmad berharap pandemi segera berakhir guna semua  keadaan bisa kembali normal guna ekonomi masyarakat pun bisa membaik seperti awal.(mnt)

 


Baca juga :

Related Post