Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menunjukkan sikap yang tak biasa saat menerima ratusan tenaga honorer kependidikan yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Tahap 2.
Metronewsntt.com, Kupang --- Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menunjukkan sikap yang tak biasa saat menerima ratusan tenaga honorer kependidikan yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Tahap 2.
Dalam suasana penuh kekeluargaan, ia bersama asisten I, tidak duduk di kursi kehormatan, melainkan memilih untuk duduk langsung di lantai tanpa alas, mendengarkan keluhan mereka secara langsung di halaman Rumah Jabatan Wali Kota pada Senin, (22/9/2025) sore
Sikap rendah hati ini memecah jarak antara pemimpin dan rakyat. Duduk di anak tangga, Wali Kota Christian Widodo menegaskan posisinya bukan sebagai lawan, melainkan sebagai kawan seperjuangan.
“Saya ada bersama Bapak dan Ibu. Kita sama-sama berjuang. Kita ini satu keluarga,” ujarnya, disambut dengan suasana haru dan apresiasi. Ia menekankan pentingnya berdiskusi dengan hati yang tulus dan pikiran terbuka untuk menemukan solusi terbaik.
Didampingi para pejabat terkait, Wali Kota Christian Widodo secara cermat mendengarkan setiap keluhan. Ia menyadari bahwa persoalan ini bukan sekadar urusan administrasi, melainkan menyangkut nasib dan keadilan bagi para guru honorer yang telah mengabdi puluhan tahun.
Ia menjelaskan bahwa beberapa kendala teknis memang berada di bawah kewenangan pemerintah pusat. Namun, ia berkomitmen penuh untuk memfasilitasi perjuangan mereka.
"Jangan salah paham, saya bukan di pihak yang berseberangan. Kita semua di pihak yang sama," tegasnya. Untuk membuktikan komitmennya, ia berjanji akan membawa aspirasi ini langsung ke Jakarta, bahkan menawarkan perwakilan dari honorer untuk ikut serta agar suara mereka didengar langsung oleh pihak pusat.
Untuk memastikan perjuangan ini terstruktur, Wali Kota langsung memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan surat resmi yang akan ditandatangani olehnya. Surat ini akan berisi permohonan khusus kepada pemerintah pusat agar mempertimbangkan kembali nasib 146 tenaga honorer yang datanya sudah masuk, maupun yang belum, agar mereka bisa mendapatkan haknya.
“Besok surat itu sudah harus ada, saya tanda tangan, dan koordinator bisa pegang salinannya. Jadi jelas bahwa kita berjuang bersama,” tandasnya.
Koordinator tenaga honorer, Gusti, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas sikap Wali Kota yang penuh kehangatan dan komitmen. Pertemuan ini tidak hanya menjadi wadah curahan hati, tetapi juga menjadi awal dari sebuah perjuangan bersama yang nyata. Para honorer berharap, dengan dukungan penuh dari pemimpinnya, keadilan yang mereka nantikan selama ini bisa segera terwujud.(mnt)