WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Umat Bello Mendapatkan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar

Metronttdewa.com 18-05-2025 || 13:47:23

Suasana pelantihan yang digelar di Stasi Santo Agustinus Bello Paroki Santo Fransiskus dari Assisi Kolhua Kota Kupang

Metronewsntt.com, Kupang--Umat  Stasi Santo Agustinus Bello Paroki Santo Fransiskus dari Assisi Kolhua Kota Kupang, mengikuti pelatihan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Kegiatan yang berlangsung, Sabtu ( 17/5^2025), yang bertempat di aula Stasi Santo Agustinus Bello dengan dihadiri 45 orang peserta dari masing-masing Kelompok Umat Basis (KUB) dari stasi setempat.

Dalam kesempatan itu, dr. Olly Shintamarito dari RSP Ben Boy Kupang selaku Ketua panitia sekaligus  Seksi Bidang Kesehatan Dewan Pastoral Stasi (DPS) Stasi Bello pada kesempatan itu mengatakan, pelatihan itu diperuntukan bagi umat awan di lingkungan stasi Bello yang merupakan utusan dari setiap Kelompok Umat Basis (KUB). Dengan maksud agar setiap awam siapa saja bisa mengetahui sejak awal tentang pentingnya Bantuan Hidup Dasar ketika menghadapi orang yang mengalami musibah atau kejadian secara tiba-tiba (mendadak) yang tidak diduga yang menyebabkan henti jantung. 

"Maka perlu setiap orang mengetahui langkah-langkah apa saja yang dilakukan pada saat pertolongan pertama kepada orang yang mengalami sakit atau musibah," ujarnya. 

Karena menurutnya,  tindakan pertolongan pertama kepada seseorang dapat menyelamatkan nyawa orang yang mengalami henti jantung atau henti napas. 

"Jadi BHD atau bantuan hidup dasar adalah tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa memerlukan pelatihan medis khusus, untuk mempertahankan fungsi vital tubuh hingga bantuan medis profesional tiba di lokasi kejadian," katanya. 

Dalam kesempatan yanga sama dr. Anna Maria Toasu yang juga hadir pada kesempatan itu mengatakan, pelatihan ini penting bagi umat awam guna melatih awam (non nakes dan non medis ) agar dapat melakukan pertolongan pertama dan mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti nafas dan atau henti jantung.

"Tindakan ini dapat dilakukan siapa saja guna memastikan organ vital, seperti otak, jantung, dan paru-paru, tetap mendapatkan pasokan oksigen yang cukup. Ini penting karena kekurangan oksigen dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan permanen atau kematian," jelasnya.

Hal sama juga dikemukakan dr Komang dari RSP Ben Boy Kupang dalam materinya Basic Life Support (BLS) adalah serangkaian tindakan pertolongan pertama yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami henti napas, henti jantung, atau gangguan pernapasan dan sirkulasi. 

"Bantuan Hidup Dasar sangat penting untuk dipelajari oleh masyarakat umum karena dapat memberikan kesempatan bagi korban untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih lanjut," ucapnya.

RD Toni Kobesi saat membuka kegiatan pelatihan atasnama Pastor Paroki Santo Fransiskus Assisi Kolhua mengharapkan agar semua peserta yang adalah utusan umat dari setiap KUB dapat memenfaatkan kesempatan itu guna mendapatkan tambahan pengetahuan bagaimna melakukan tindakan pertama membantu orang yang mengalami henti jantung karena suatu musibah.

"Ini kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan bagaimana kita tangani pasian gawat darurat di awal musibah, apalagi beberapa kali ada umat yang pinsan saat misa berlangsung, tidak hanya itu tetapi nantinya bisa membantu masyarakat di lingkungan masyarakat sekitar kita," pintanya.

Sambil menyampaikan terimakasih berlimpah atasnama pastor paroki untuk bidang III DPS Bello yang telah menginisiasi pelatihan itu, termasuk kesempatan dan kerelaan waktu dari para dokter dan tim medis lain untuk berbagi ilmu bersama umat di stasi Agustinus Bello, termasuk umat yang berkenan hadir.

Kegiatan itu hanya berlangsung sehari pada Sabtu pagi 17 Mei 2025 di aula Stasi Santo Agustinus Bello yang dihadiri 45 orang peserta.(mnt/*)


Baca juga :

Related Post