Ilustrasi
Metronewsntt.com, Kupang- Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Divergensi perekonomian global masih berlanjut dengan ekonomi AS yang resilien di tengah inflasi inti yang terus menurun. Resiliensi ekonomi tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed lebih hawkish. Di Eropa, pertumbuhan ekonomi kembali turun menjadi 0,6 persen yoy pada triwulan II 2023 dari 1,1 persen yoy pada triwulan sebelumnya, sementara inflasi inti masih persisten tinggi.
Di sisi lain, momentum pemulihan ekonomi Tiongkok semakin termoderasi. Indikator-indikator ekonomi Tiongkok tercatat di bawah ekspektasi dengan inflasi yang masuk ke zona deflasi dan kinerja eksternal yang terkontraksi. Selain itu, tekanan pada sektor properti di Tiongkok kembali meningkat seiring munculnya permasalahan pada beberapa pengembang properti besar.
Di domestik, ekonomi Indonesia tumbuh positif pada triwulan II 2023 yaitu sebesar 5,17 persen yoy, naik dari triwulan sebelumnya sebesar 5,04 persen yoy, didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi yang baik. Namun demikian, perlu dicermati kecenderungan pelemahan indikator terkini seiring dengan perkembangan optimisme konsumen, tren penurunan inflasi inti, dan berlanjutnya penurunan harga komoditas yang telah menekan kinerja eksternal Indonesia.
Dinamika perekonomian tersebut mendorong pelemahan pasar keuangan global baik di pasar saham, pasar surat utang, maupun pasar nilai tukar, yang juga disertai terjadinya peningkatan volatilitas pasar dan terjadinya outflow dari mayoritas pasar keuangan emerging markets, termasuk pasar keuangan Indonesia.
Perkembangan Pasar Modal
(31 Aug 2023) Ytd 6953,26 1,50% 369,52 7,17% 513,24 1,66% YTD 2021 2022 Mei'23 Jun'23 Jul'23 Aug'23
(31 Jul 2023) Ytd 6931,36 1,18% 369,17 7,07% 516,67 2,34% Reksa Dana (Rp T) -4,85 -78,33 -2,64 -2,41 1,79 8,58
YTD 2021 2022 Mei'23 Jun'23 Jul'23 Aug'23 Jenis 2021 2022 Jun'23 Jul'23 Aug'23 Ytd
Saham (Rp T) 37,97 60,58 20,58 16,21 18,92 -1,18 Reksa Dana1 563,67 491,10 493,52 501,27 496,98 1,20
SBN (Rp T) -82,57 -129,16 67,17 84,70 93,00 84,11 KPD2 215,79 268,87 274,03 274,42 277,66 3,27
EBUS Korporasi (Rp T) -4,25 0,20 -0,66 -0,61 -0,88 -0,56 RDPT3 30,70 27,25 25,85 25,96 25,96 -4,71 % Kepemilikan Lokal 54,15 54,41 50,91 51,32 51,99 53,73 EBA 3,15 1,71 1,65 1,66 2,60 51,75
Jml Investor (juta) 7,49 10,31 11,06 11,23 11,42 11,58 EBA-SP 3,55 3,20 2,87 2,87 2,87 -10,23
Rerata Nilai Transaksi ytd (Rp T) 13,37 14,71 10,47 10,35 10,24 10,38 ETF4 14,77 13,76 14,54 15,39 16,26 18,16
DIRE 10,24 10,33 10,30 10,31 10,32 -0,10
JENIS DINFRA 7,53 7,99 7,85 8,37 8,37 4,81
JML NILAI** JML NILAI** KIK PD TAPERA 1,53 3,33 3,43 3,44 3,45 3,63
IPO 58 48,29 59 12,47 Penyelenggara 16 Total 850,92 827,54 834,04 843,70 844,47 2,05
PUT 19 37,00 9 4,99 Penerbit 439 1
tidak termasuk Reksa Dana ETF
EBUS 9 7,97 9 12,51 Pemodal 159.408 ** dalam Rp Triliun 2
data per Juli 2023 (lag 1 bulan)
PUB EBUS Th I, II, dst. 62 79,13 17 13,46 Nilai (Rp T) 0,95 *** fully funded 3
data per Juni 2023 (lag 3 bulan)
TOTAL 148 172,38 9 4 43,43 4
termasuk ETF syariah. (mnt/*)