RD. Albano Correia Carvalho, sedang membawa pemateri dalam kegiatan Dialog Kerukunan Intern dan Moderasi Beragama Katolik pada Sabtu (25/2).
Metronewsntt.com, Oelamasi- Dengan perkembangan teknologi semakin pesat maka apa yang terjadi di sudut negeri ini, bahkan di sudut dunia lain, dengan mudah diketahui.
Kemudah-kemudahan ini perlu disadari dan dicermati secara baik sehingga tidak muda dan cepat terpengaruh dalam proses menyebarkan berita. Tak sadar, bahwa apa yang dalam pikiran terpikir baik padahal itu bisa menyebabkan orang lain tersinggung dan pada akhir terciptalah konflik.
Oleh karena itu sebagai umat katolik kita diharapkan dapat memanfaatkan media sosial (Medsos) dengan baik. Pasalnya, isu tentang keagamaan yang dilakukan oleh oknum tertentu dengan sengaja dapat mengadu domba umat beragma yang dapat berujung pada konflik kerukunan baik internal.
"Dunia maya sangat mempengaruhi, untuk itu kita sebagai umat katolik perlu secara bijak dan jeli serta mencermati secara baik segala konten atau isu sehingga dalam penyebaran lanjutnya tidak memicu atau menciptkan konflik kerukunan antar umat beragama. Iman akan mengarahkan kita, sehingga jika sebuah berita yang mengambarkan kebencian, kita tidak mudah terprovokasi dan tidak dengan mudah dan cepat menyebarkannya, karena bisa saja akan merjerumus diri kita sendiri," kata RD. Albano Correia Carvalho, saat tampil sebagai pemateri dalam kegiatan Dialog Kerukunan Intern dan Moderasi Beragama Katolik pada Sabtu (25/2).
Kegiatan yang bertema “Hidup Rukun Solusi Menuju Harmoni” berlangsung di Hotel Neo Asthon ini, RD. Albano menjelaskan, bahwa akhir -akhir ini banyak hal bisa terjadi karena disebarkan oleh oknun tertentu di medsos dengan tidak bijak dan tidak memikirkan efek ikutannya sehingga dapat mempengaruhi tatanan kehidupan sebagai umat beragma.
Misal, ada fakta lama dan dipublish lagi guna mengadu domba, maka sebagai umat katolik agar jangan muda termakan akan hal tersebut namun di perlukan pengendalian diri yang baik akan hal-hal tersebut.
"Solusinya, yang terpenting sebagai orang katolik adalah kembali kepada ajaran Tuhan akan kasih, dan kita setia mendoakan, memaafkan dan jangan disebarkan, jika tidak pada akhirnya kita sendiri yang menciptakan konflik," kata RD. Albano.
Tambah RD.Albano sebagai umat katolik perlu secara bijak dalam mencermati isu atau berita secara baik agar tidak menghasut orang lain. "Sebagai umat katolik Tuhan telah mengajarkan kasih maka kita tidak boleh muda dan gampang termakan isu dan jangan menghebuskan isu itu kepada orang atau menghasut orang lain akan isu atau berita tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Katolik Kabupaten Kupang, Yohanes Frits Gerald Mario Wassa, mengatakan sebagaimana yang telah dipaparkan pemateri awal bahwa pentingnya kerukunan beragama maka perlu upaya prefentif bila menghadapi isu provokatif dan merusak kerukunan.
"Kita ketahui bersama berkaitan dengan kerukunan ada tiga kerukunan,salah satunya kerukunann intern, dan itu di katolik minim terjadi, tapi tentunya minim terjadi ini kita perlu melakukan suatu upaya preventif. Sehingga melalui kegiatan yang telah diikuti ini kira basudara, kaum muda katolik bisa senantiasa dapat memberikan pemahaman akan praktek beragama yang baik agar kita tetap dalam keadaan harmoni, baik dalam kehidupan kita sehari-hari dilingkungan masyarakat, gereja maupun dalam keluarga," harap Gerald. (mnt)