Kadis P dan K Kota Kupang, Dumul Djami
Metronewsntt.com, Kupang- Banyaknya laporan masuk aksi percobaan anak-anak dijemput orang tidak dikenal saat pulang sekolah, pemerintah melalui dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), perketat pengawasan di lingkungan sekolah.
Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami menjelaskan, berdasarkan laporan masyarakat serta informasi yang beredar di media sosial terkait percobaan anak dijemput orang tidak dikenal, pihaknya telah mengeluarkan surat himbauan kepada pihak sekolah untuk perketat keamanan sekolah.
"Kita sudah himbau dan turun ke sekolah-sekolah, terutama ditingkat Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), untuk memastikan pengamanan dan sistem pengawasan pihak sekolah, saat kedatangan para siswa hingga usai jam pembelajaran," kata Dumul, Rabu (1/2) di ruang kerjanya.
Keresahan ini dialami oleh para orang tua siswa dengan maraknya pemberitaan serta sebaran informasi di media sosial terkait kasus dugaan penculikan anak di sejumlah wilayah.
"Di kota Kupang sendiri sudah ada laporan yang masuk ke kita terkait dugaan percobaan anak dijemput oleh orang tidak dikenal dengan mengaku sebagai utusan orang tua anak. Beruntungnya, oleh para siswa yang mengalami kejadian tersebut langsung mengkonfirmasi kepada orang tuanya melalui telepon sehingga aksi tersebut dapat dihindari" ungkapnya.
Dia menambahkan, pemerintah kota Kupang secara tegas mewajibkan orang tua untuk menjemput sendiri anak-anaknya usai jam sekolah. Terutama bagi anak-anak Paud maupun SD. Selain itu, pemerintah juga memastikan pihak sekolah untuk melarang anak-anak keluar dari areal sekolah sebelum dijemput orang tuanya.
"Pemerintah menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak termakan informasi hoax yang berbuntut menimbulkan keresahan publik. Bila ditemukan kasus yang mengarah ke dugaan aksi penculikan, untuk segera melapor ke pihak sekolah maupun aparat kepolisian," tuturnya. (mnt/*)