Potret pemantauan posyandu dan sosialisasi oleh camat bersama aparat tingkar kelurahan, RT bersama stakeholder lainnya dalam pencegahan Stunting
Metronewsntt.com, Kupang- Dalam meningkatakan pelayanan publik disektor kesehatan Kecamatan Kelapa Lima terap pola atau sistim bapak asuh anak stunting.. Sistim berbasis kesehatan masyarakat ini sebagai salah satu cara mendorong percepatan penanganan dan pencegahan stunting pada wilayah tersebut.,
"Dalam mendukung akan arahan dan kebijakan Penjabat Wali Kota Kupang dalam penanganan dan pencegahan saat ini, kami melakukan pendampingan atau bapak asuh bagi anak stunting," kata Camat Kelapa Lima, I Wayan Astawa saat dikonfirmasi Metronewsntt.com, Selasa (1/11) siang via telpon Whatsaap.
Dijelaskannya, penanganan dan pencegahan stunting dengan sistim pendampingan atau bapak asuh bagi anak stunting ini sudah dilakukan sebelumnya dan sudah berhasil. Namun, sistim ini masih dilakukan dalam skala kecil.
Tetapi, lanjutnya sesuai kebijakan Penjabat Walikota saat berkaitan dengan terus lakukan upaya penanganan dan pencegahan srunting.Maka pihak kecamatan bersama Puskesmas setempat sudah selesai melakukan pendataan bayi dan Balita dan saat ini Puskesmas sementara melakukan verifikasi data bayi m stunting yang benar-benar membutuhkan pendampingan atau bapak asuh anak stunting.
"Masalah stunting ada juga bayi dari keluarga yang mampu , namun permasalahan dikarenakan dari pola asuh dan pola makan yang tidak diperhatikan secara baik.Sehingga verikasi data ini akan dilihat benar anak stunting yang benar dari keluarga kurang mampu untuk dilakukan pemdamping," katanya.
Penanganan stunting ini tentunya tidak bisa dilakukan secara instan, namun dibutuhkan sebuah gerakan serta kolaborasi untuk bersama -sama berperan aktif .
Selain sistim pendampingan, Dikatakannya pemantauan secara langsung kegiatan Posyandu yang digelar di tingkat RT, guna memberikan sosialisasi bagi warga.
" Masalah stunting banyak sekali faktor yang mempengaruhinya diantara mulai dari segi ekonomi keluarga, pola hidup dan sosial.
Diketahui Kota Kupang merupakan destinasi ekonomi dan pendidikan, maka tentunya sangat memiliki pengaruh kuat pada angka kenaikan stunting.
Karena dilihat dari data,katanya banyak sekali orang dari luar yang bermigrasi ke Kota Kupang guna mencari kerja.Dan kedatangannya mereka ke Kota Kupang tidak hanya sendiri namun dengan membawa keluarga.
Dan biasanya lanjutnya, mereka yang bermigrasi ke Kota Kupang untuk mencari kerja dari keluarga golongan ekonomi lemah, sehingga sangat mempengaruhi pada bagaimana mereka memberikan perhatian bagi anak baik dari pola asuh hingga asupan gizi bagi anak dan yang lainnya.
Selain itu juga, tambahnya ada yang datang dan tinggal di kos-kosan kemudiaan saling suka dan melakukan hubungan diluar nikah hingga memiliki anak. Mereka lebih banyak tidak memiliki KTP Kota Kupang.Hal ini yang membuat kesulitan dalam penanganannya.
"Memang ada bantuan makanan tambahan yang diberikan, namun itu hanya berupa stimulan.Untuk itu dalam penanganan hal ini kami gencar melakukan sosialisasi dalam setiap kegiatan dan kunjungan ke masyarakat dari tingkat RT hingga kunjungan dari rumah ke rumah." tutupnya (mnt)