Deputy Presiden Director Siloam Hospitals Caroline Riady, pose bersama Penjabat Walikota Kupang dan beberapa pejabat RSU Siloam usai meresmikan MRI Center Siloam Kupang, Kamis (1/9/2022)
Metronewsntt.com, Kupang- Siloam Hospitals tingkatkan strategi pelayanan kesehatan di wilayah Indonesia Timur. Seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Siloam Hospitals Kupang menjadi Rumah Sakit Swasta pertama yang memiliki Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Hal itu disampaikan oleh Deputy Presiden Director Siloam Hospitals Caroline Riady, saat meresmikan MRI Center Siloam Kupang, Kamis (1/9).
"Termotivasi dari obrolan saya bersama dokter spesialis yang memiliki komitmen dan memiliki ide dalam pengembangan mutu pelayanan Siloam Kupang, saya terikat janji yang harus direalisasikan, yakni perlu adanya Mammografi, itu sudah direalisasikan, selanjutnya MRI untuk kemampuan diagnostik yang lebih baik. Berikutnya diperlukan perluasan jejaring rujukan dan kita sudah mulai konstruksi klinik di daerah-daerah. Kita targetkan awal tahun 2023 akan diresmikan klinik rujukan di Kota Soe Kabupaten TTS", kata Caroline.
Harapan tersebut tentunya diiringi dengan berbagai pelayanan kesehatan yang disediakan oleh jaringan Siloam Hospitals Group bersama pemerintah daerah serta mitra kerja lainnya.
"Peresmian MRI ini mempunyai signifikansi yakni selain komitmen pelayanan kesehatan Siloam untuk wilayah Indonesia Timur juga merupakan bentuk nyata investasi alat kesehatan serta peningkatan SDM yang menghadirkan pelayanan medis baru yang nantinya melalui Siloam Kupang dan Labuan Bajo, masyarakat tidak perlu berobat jauh-jauh, namun dapat mengakses pelayanan kesehatan di daerah sendiri," tegas caroline.
Dia menambahkan, di tahun 2022 ini siloam akan menginvestasikan 2 triliun dalam peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah NTT.
"Saya ditanya, apakah Siloam untung? Saya menjawan 'iya', jikalau tidak untung Siloam dipastikan sudah bubar. Namun keuntungan yang kami dapatkan, kami menginvestasikan kembali untuk memperkuat jaringan pelayanan bahkan menambah jaringan layanan kesehatan baru bagi masyarakat NTT. Kami juga sudah investasikan 2 triliun untuk pembangunan rumah sakit baru, pengembangan layanan termasuk mengupgrade fasilitas dan penambahan alat medis baru," jelasnya.
Hal serupa disampaikan dr Andreas Wijaya, Hospital Director Siloam Hospitals Kupang, pemindai MRI (magnetic resonance imaging) sebagai alat diagnosis medis yang menghasilkan gambaran untuk mendeteksi kelainan dalam tubuh dengan hasil sempurna dibandingkan alat lainnya.
"MRI 1,5 tesla merupakan alat diagnostik mutakhir untuk deteksi dan evaluasi. Selain itu untuk deteksi awal yakni proses screening pada seluruh jaringan tubuh mulai dari organ bagian kepala seperti otak, mata, mulut, leher bahkan di hidung yang dikenal dengan sinus. Selain itu bagian leher, tulang belakang, saraf, jantung serta pembuluh darah," ungkap Andreas.
Alat MRI yang dimiliki Siloam, kata dia, memiliki kekuatan 1,5 tesla sama dengan MRI di kota besar seperti Jakarta. Dengan demikian, pelayanan kesehatan di Kupang akan semakin maju dengan hadirnya peralatan modern tersebut.
"MRI sangat ampuh untuk mendeteksi kelainan pada jaringan lunak seperti otak, saraf tulang belakang, payudara, sendi, juga organ dalam tubuh lainnya seperti hati, ginjal, rahim, atau prostat," ujarnya.
Siloam kupang juga telah dilengkapi dengan Catheterization Laboratory (Cath Lab) atau disebut juga kateterisasi jantung dan angiografi merupakan tindakan atau prosedur medis kardiologi diagnostic invasive. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan sinar-X untuk membantu menampilkan gambaran pembuluh darah di berbagai organ tubuh. Cardiologist Intervensionist Siloam Kupang, dr. Magma Purnawan Putra, Sp.JP (k) menjelaskan Cath Lab memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibanding CT scan.
"Cath Lab umumnya digunakan untuk pasien emergensi. Selain digunakan untuk deteksi kelainan pada jantung (koroner), cath lap bisa untuk mendeteksi pembuluh darah besar (aorta) seperti robekan yang memerlukan tindakan tampa operasi dapat dilakukan disini. Juga penutupan ruang pembuluh darah yang bocor pada jantung," ujar Magma.
Dia memastikan, bahkan pemeriksaan dengan alat tersebut lebih aman serta menghasilkan gambaran struktur dan organ dalam tubuh yang lebih jelas dan detail dibandingkan Rontgen, USG, atau CT Scan.
Hadir juga dalam acara peresmian MRI ini Asisten II Setda Pemprov NTT Danef Wurgianto, Plt Kadis Kesehatan Provinsi NTT, Penjabat Walikota Kupang Goege Hadjoh, CEO Regional 3 Siloam Hospitals dr. Hans Lie, Anggota Komisi V DPRD NTT beserta mitra kerja Siloam Hospitals Group.
Disaat yang sama, Penjabat Walikota Kupang George Hadjoh mengapresiasi capaian pelayanan kesehatan Siloam Kupang yang sudah banyak memberikan kontribusi bagi pembagunan daerah NTT.
"Meskipun alatnya canggih dan modern, masyarakat yang membutuhkan pemeriksaan MRI tidak perlu khawatir dengan pembiayaannya. Hadirnya pemerintah melalui adanya BPJS Kesehatan tentunya akan meringankan beban masyarakat menengah kebawah," tutur George.
Dengan adanya MRI di Siloam Kupang masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk berobat ke luar daerah.
"Mudah-mudahan, pelayanan kesehatan di Kota Kupang juga semakin baik dan maju dan ini menjadi motivasi agar rumah sakit daerah yang ada di Kupang bisa memiliki MRI seperti di Siloam Kupang agar pelayanan makin lengkap," tutupnya.(mnt)