Potret aksi peduli PKB Kota Kupang dalam penyaluran PMT bagi Bayi dan Balita
Metronewsntt.com, Kupang- Mempersiapkan generasi masa depan bukan hal mudah. Pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak dibawah usia dua tahun di Indonesia. Kondisi tersebut harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi penerus. Dasar itu, kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Kupang yang dinakohdai oleh seorang srikandi, Theodora Ewalde Taek selaku Ketua DPC (Dewan Pengurus Cabang) PKB Kota Kupang bersama rekan-rekan pengurus bergerak membantu keluarga terdampak stunting dan gizi buruk di Kota Kupang.
"Sejak saya dipercayakan sebagai Ketua DPC PKB Kota Kupang bersama rekan-rekan pengurus terus memberikan perhatian dan membantu serta mengambil bagian dalam pembangunan di kota ini dengan cara masing-masing.Dan kebutulam saya sebagai Ketua DPC PKB maka kami harus responsif terhadap isu-isu perempuan dan anak ditingkat masyarkat khususnya Kota Kupang dalam kategori kasus stunting dan gizi buruk yang cukup tinggi," kata Ketua DPC PKB Kota Kupang, Theodora Ewalde Taek yang juga anggota DPRD Kota Kupang yang dalam AKD selaku Ketua Komisi IV, Rabu (23/2).
Oleh karena itu,lanjutnya perlu adanya perhatian dari semua pihak termasuk kami sebagai kader partai PKB juga ikut mengambil bagian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat."Dalam berpartai politik itu tentunya untuk mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat.Sehingga melalui cara dan rasa kepedulian yang sederhana , maka pada tanggal 22 Desember 2021 kemarin tepat hari ibu PKB melakukan sesuatu kegiatan secara kontinyu dengan memberikan bantuan makanan tambahan atau dengan istilah PMT (Pemberian Makan Tambahan) bagi balita stunting dan gizi buruk dibeberapa kelurahan di wilayah Kota Kupang.
"Tentunya bantuan yang disalurkan itu secara kemampuan maupun finansial secara partai tidak mungkin memberikan bantuan secara komprensif secara total, namun kami hanya mengambil sampel dari data Dinkes dan Puskesmas serta kader Posyandu pada titik yang rawan stunting dan gizi buruk yang dialami oleh bayi dan Balita ditingkat masyarakat yang menjadi sasaran kami," jelasnya.
Sehingga, katanya pemberian makanan tambahan yang dilakukan selama tiga bulan mulai dari 22 Desember 2021 sampai 22 Maret 2022 kemarin yang sudah masuk tahap ke IV dan tinggal dua kali lagi, dan proses ini nantinya akan selesai serta selanjitnya akan dipikirkan cara lain lagi.
" Terpenting nantinya langkah lain dalam penanganan masalah kesehatan di tingkat masyarakat yang dilakukan nantinya tidak terlepas kerjasama kami dengan pemerintah dalam hal imi Dinkes.Sebab berbicara soal stunting dan gizi buruk harus ada usaha prefentif dan usaha penanganan dan pencegahannya yang menjadi perhatian kami di PKB Kota Kupang," tutupnya.(mnt)