Ilustrasi Kekeringan
Metronewsntt.com, Kupang- Pemerintah Kota Kupang mulai menyiapkan langka-langka antisipasi kekeringan ditengah pandemi Covid-19.
"Sesuai rillis yang kami terima dari BMKG untuk Kota Kupang tahun ini dampak kekeringan cukup berkepanjangan dari daerah lain di NTT, dimana limit waktunya bisa 100 lebih hari dibandingkan tempat lain yang limit waktu dampak kekeringanya 40-60 hari sehingga kami telah mengeluarkan peringatan dini ke masyarakat melalui kecamatan dan kelurahan," kata pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Jimi Didok kepada wartawan di pada sela-sela sidang Paripurna di Kantor DPRD Kota Kupang, Kamis (23/9).
Melalui surat tersebut, katanya pihak kecamatan dan kelurahan dapat melanjutkan ke tingkat RT/RW masing-masing guna disampaikan kepada masyarakat. "Dalam isi surat tersebut kami meminta kepada masyarakat untuk bagaimana mengantisipasi kekeringan ini dengan menghemat penggunaan air, baik kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebutuhan sehari-hari lainnya," katanya.
Selain mengeluarkan surat untuk masyarakat, Ia mengaku tim dari BPBD juga telah melakukan survei beberapa titik untuk dapat menyuplai air bersih bagi masyarakat pada wilayah yang mengalami dampak kekeringan dari Sepetember sampai November nanti.
"Secara data yang masuk ke kami melalui surat yang kami keluarkan untuk kecamatan dan kelurahan kurang lebih 5.000 Kepala Keluarga (KK).Sehingga kami korelasinya dengan anggaran yang ada dibutuhkan seribu tengki untuk memenuhi kenutuhan air bagi masyarakat," ungkapnya.
Oleh karena itu tambahnya, langka yang diambil dalam memenuhi akan kebutuhan air bagi masyarakat dalam mengantisipasi kekeringan sistim pelayanan di lakukan dalam bentuk kelompok yakni tempat atau tandong yang telah dibagi akan di isi air guna dipakai oleh 7sampai 8 KK.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Lodowik Djungu Lape mengatakan, upaya mengantisipasi kekeringan dinas sosial hanya menyiapkan pangan.
"Untuk kejadian luar biasa (KLB) kami sendiri belum tahu, tapi kalau untuk ketersediaan pangan dari Kemensos menyediakan 100 ton beras cadangan pemerintah yang dapat digunakan sewaktu-waktu mana kalah terjadi KLB atau tanggap darurat bencana disatu daerah sesuai ketentuan yang berlaku," katanya. (mnt)