WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Angin Kencang Mempengaruhi  Harga dan Pendapatan Pedagang Ikan di Kota Kupang

Metronewsntt.com 14-08-2021 || 01:56:04

Yandri sang pedagang ikan yang sementara melayani pembeli

Metronewsntt.com, Kupang- Cuaca  angin kencang yang melanda NTT belakangan sangat mempengaruhi harga ikan tingkat pedagang  di Kota Kupang tak menentu, sehingga berimbas pada pendapatan.


Yandri Gaspersz salah satu pedagang ikan yang bermarkas di samping Diller Honda Kelurahan Kelapa Lima,Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, yang ditemui dilapaknya, Jumat (13/8) malam mengatakan kondisi cuaca angin kemcang saat ini sangat mempengaruhi  harga jual bagi pedagan ikan, sebab harga ikan yang diambil dari para nelayan harganga didapat   tidak stabil terebih khusus  ikan mancing  sehingga  sangat mempengaruhi pada pendapatan pedagang ikan.


" Harga ikan mancing di beli  dari Tempat Penampungan Ikan (TPI) Oeba jika dengan posisi  stock ikan yang masuk dalam jumlah banyak maka harga standar yang kami dapat kisaran Rp.40 ribu perkilo, dan jika stock ikan berkurang naik kisaran Rp.45 sampai 50 ribu perkilo.Dan kemudian kita jual  seperti ikan kandola, dan kerapu kisaran Rp. 35 -40 ribu perekor serta ikan  cangkalan, dan  belang kuning kisaran Rp. 50 -70  ribu perekor," jelasnya


Harga ini pun, lanjutnya  dilihat dari besar dan kecilnya  ikan, maka keuntungan yang didapat dari hasil jual pun tidak menentu kadang-kadang hanya Rp.50 sampai 100 ribu saja," kata Yandri yang selain menjual ikan mentah juga melayani pesanan ikan bakar. " Tidak menentunya harga ikan saat ini karena rata-rata ikan tersebut area  penangkapan diluar Kupang seperti Flores, Rote dan Alor yang dipasok ke Kupang. Sedangkan ikan lain seperti ikan tembang dan tongkol kecil harganya masih murah yakni tembang perkumpul Rp. 10 ribu dan tongkol kecil 4-5 ekor Rp.20 ribu, sebab area penangkapan masih sekitar perairan timor," tuturnya.


Ia menambahkan, hal lain yang mempengaruhi  pendapatan dari penjuaan ikan ini  yakni daya beli masyarakat, sebab kondisi pandemi dan pemberlakuan PPKM saat ini juga sangat membatasi ruang gerak masyarakat dalam beraktifitas sehngga mempengaruhi menurunnya minat pembeli untuk berbelanja, 


"Kondisi ini apa mau dikatakan walaupun harga ikan ini tidak menentu  dengan keuntungan yang didapat pun tidak seberapa, namun usaha ini  tetap dijalani  sebab semua demi  memenuhi ekonomi keluarga.Apa lagi kondisi pandemi tidak mungkin harus berhenti," tandasnya.


Ia berharap pandemi segera berakhir  guna semua keadaan  bisa kembali normal  dengan tidak ada pembatasan ruang gerak masyarakat guna kehidupan ekonomi  bisa membaik seperti awal.(mnt)


Baca juga :

Related Post