Lurah Oetete, Dessy F. M. Lay
Metronewsntt.com, Kupang- Mendapat kepercayan sebagai pemimpin seorang lurah bukan hal yang muda.Pasalnya, menjadi seorang pemimpin harus memiliki rasa peka, sensitif dan harus punya empati.
Dan rasa ini tidak bisa dapat dimiliki jika seorang pemimpin hanya duduk dibelakang meja. Tetapi seorang pemimpin yang bisa mengembara ditengah warganya dengan tidak hanya berada di belakang mejanya untuk melakukan suatu gerakan proses hubungan secara langsung dengan orang lain guna bisa terbentuknya perasan empati.
Hal ini tergambar pada sosok lurah Oetete yang dijabat oleh seorang perempuan berjiwa lapangan dan juga memiliki hati yang tulus membantu sesama yakni Dessy F. M. Lay, S.Sos, yang belum lama dilantik oleh Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore menjadi seorang pemimpin lurah Oetete.
Dessy sapaan akrabnya baru dua minggu menjalankan tuganya sebagai lurah Oetete, namun dirinya tidak hanya duduk dan menunggu laporan dibelakang meja, tapi terus bergerak turun untuk hadir ditengah warganya guna melihat secara langsung kondisi kehidupan warganya, agar bisa di usahakan melalui usulan kelurahan nantinya melalui program- program Pemerintah Kota Kupang yang ada dan juga yang sedang berjalan dalam membantu warganya.
"Sejak saya serahterima, saya hanya beberapa jam di dikantor dan lebih banyak waktu turun ke lapangan untuk berkunjung ke RT selain untuk memperkenalkan diri, dan sekaligus juga melihat kondisi warganya yang layak dibantu." kata Dessy yang juga menjabat sebagai bendahara karang taruna Kota Kupang kepada wartawan di ruangkerjanya, Jumat (18/6).
Digambarkanya, secara kondisi kehidupan warga di wilayah Oetete banyak yang hidup mereka mau dibilang mampu, namun dengan kehidupan tersebut masih terkesan orang yang kuat tidak dapat menopang orang yang lemah,sehingga masih ada warga yang mau dibilang kehidupannya sangat memprihatinkan.
Oleh karena itu, Istri dari mantan anggota DPRD Kota Kupang yakni Donald M. Kana, SH mengaku, sesuai amanah yang diterimanya, tentunya dirinya akan berusaha semaksimal mungkin dalam membenahi tatanan baik secara kelembagaan atau struktur kelurahan hingga pada kehidupan sosial masyarakat yang ada diwilayahnya.
"Dari sisi sosial kemasyarakatan sudah ada beberapa hal dalam membantu warga kurang mampu diwilayahnya yakni, melalui program bedah rumah guna mewujudkan hunian yang layak bagi warga kota sesuai penjabaran dari visi Pemerintah Kota Kupang," kata Dessy yang merupakan putri pertama dari empat basudara tersebut.
Melalui program bedah rumah Pemerintah Kota Kupang yang dinakhoda oleh Wali Kota Kupang, bapak Jefri Riwu Kore dan Wakil Walikota, bapak Hermanus Man yakni melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) mendapat jatah 16 rumah , dan dari jumlah tersebut sudah 7 rumah yang sudah siap dalam masa pekerjaan dan sisanya masih proses, tetapi pelaksanaannya juga dilakukan dalam tahun ini.
Dan untuk Dana Alokasi Umum (DAU) mendapat jatah satu rumah yakni milik Ibu Elisabeth Moneheme-Tube tepatnya warga RT 27/RW 08 Kelurahan Oetete, yang saat dalam proses persiapan kerja.
Sementara untuk struktur kelurahan, tambah Dessy kelahiran Kupang, 28 Desember 1979, bahwa kondisi di kelurahan Oetete masih banyak RT yang hingga saat telah habis masa jabatannya, sehingga dirinya akan berkoordinasi dengan mereka guna bisa melalukan rapat bersama dalam melakukan pemilihan ketua RT baru.Hal ini dengan tujuan agar semua proses roda pemerintahan dari tingkat atas hingga tingkat paling bawa bisa berjalan secara baik.(mnt)