Dosen Poltekes Kemenkes Kupang, Parodi Sanitasi, I Gede Putu Arnawa sementara memberikan penjelasan kepada warga
Metronewsntt.com, Kupang- Warga Kelurahan Beilo mendapatkan pelatihan pengelolaan sisa limbah baik itu limbah ternak maupun limbah sisa hasil cucian menjadi sumber energi baru.
Pelatihan tersebut dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa Poltekes Kemenkes Kupang Prodi Sanitasi berlokasi di RT 07/RW 03 Kelurahan Bello, Kecamatan Maulafa, Sabtu, (12/6) kemarin.
Pada kesempatan tersebut salah satu dosen Poltekes Kemenkes Kupang Prodi Sanitasi, I Gede Putu Arnawa mengatakan, sanitasi lingkungan merupakan salah satu komponen syarat sehat yang perlu mendapat perhatian dalam kehidupan masyarakat.
Menurutnya, salah satunya dengan menjaga dan merawat limbah cair rumah tangga yang bersumber dari hasil cucian, misalnya air kamar mandi termasuk limbah atau kotoran ternak. Tujuannya supaya tidak terbuang tetapi bisa diolah untuk kehidupan lingkungan yang lebih sehat.
Untuk itu Ia memiinta perlu dipersiapkan cincin sumur resapan. Maksudnya nanti cincin sumur resapan itu akan ditanam atau dibenamkan dalam tanah pada aliran air kamar mandi atau kotoran ternak untuk nantinya ditampung dan diubah menjadi pupuk cair atau pupuk kompos. Bahkan dari kotoran ternak bisa dirubah menjadi sumber energi listrik.
Oleh karena itu, masyarakat akan dilatih membuat cincin sumur resapan yang nantinya hasilnya akan disumbangkan kepada masyarakat untuk digunakan pada lubang sumur resapan air limbah dari kamar mandi juga sumur resapan untuk kotoran ternak.
"Selama beberapa hari ke depan kita akan gelar pengabdian masyarakat di Bello dengan membuat cincin resapan dan akan disumbangkan kepada warga," katanya.
Dijelaskannya, cincin sumur dimaksud terbuat dari campuran pasir dan semen yang mana bentuknya seperti gorong-gorong dengan diameter lubang 90cm dan tinggi 70cm. Kemudian, nantinya di tanam atau dibenamkan dalam lubang dekat pembuangan air kamar mandi dan kandang ternak sebagai. Untuk menampung air limbah dan kotoran ternak yang akan dicampur dengan sejumlah zat sebagai pupuk cair.
Setidaknya terdapat 50 buah cincin resapan yang akan dikerjakan dan dibagikan secara gratis kepada warga.
"Banyak manfaat dari cincin sumur resapan itu selain air limbah bisa ditampung untuk digunakan sebagai pupuk cair, juga untuk mengurangi tingkat pencemaran tanah," jelas Putu.
Sementara itu, Oktofianus Sila, yang juga salah satu dosen yang hadir mengatakan, tujuan dari pengabdian itu membantu masyarakat mengolah memperkenalkan cara pengilahan sejumlah material atau sampah untuk dimanfaatkan menjadi pupuk cair dan pupuk kopos.
"Ada banyak cara yang bisa dilakulan masyarakat mendapatkan pupuk dengan cara hemat dan mudah, misalnya sisa makanan manusia maupun sisa makan ternak atau sisa sayuran dari kebun semua bisa diolah dengan mencampurkan sejumlah komponen, dan di sini kita bisa ajarkan bagaimana bisa mengolahnya", jelas Sila.
Sedangkan Susan Sarong salah satu mahasiswi yang hadir menjelaskan, Sanitasi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, terutama sarana air bersih, ketersediaan jamban, pengolahan air limbah, pembuangan sampah. Semuanya ini perlu ditata dengan baik dan benar agar menghasilkan lingkungan yang sehat bagi manusia dan alam sekitarnya.
Diharapkan dengan pengetahuan yang dibagikan kepada masyarakat di Kelurahan Bello nantinya bisa bermanfaat khususnya dalam menjaga Sanitasi lingkungan agar masyarakat tetap sehat. (mnt/*)