Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis sedang berbincang bersama Deputi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran pada Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), Leontinus Alpha Edison
Metronewsntt.com, Kupqng---Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, secara resmi membuka Temu Koordinasi Penguatan Kewirausahaan yang berlangsung di Aula GMIT Center Kelapa Lima pada Rabu, (1/10/2025).
Acara penting ini menjadi sorotan karena dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran pada Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM), Leontinus Alpha Edison, bersama jajaran, termasuk Asisten Deputi Ekonomi Kreatif dan Kewirausahaan, Trukan Sri Bahukeling, serta Direktur Musik Kementerian Ekonomi Kreatif, Mohammad Amin.)
Turut hadir pula perwakilan dari Kementerian UMKM, Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Lay Abdi Karya Wenyi., para kepala perangkat daerah Kota Kupang, perwakilan Pemprov NTT, hingga ratusan pelaku UMKM, komunitas kreatif, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Serena C. Francis menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran Kemenko PM. Menurutnya, rangkaian agenda yang dibawa, mulai dari temu koordinasi, peresmian Gedung GMIT Center, hingga dialog interaktif dengan pelaku usaha, adalah anugerah dan kesempatan berharga bagi Kota Kupang untuk memperkuat kapasitas, daya saing, dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor UMKM dan ekonomi kreatif.
Serena secara khusus menyoroti dan mendukung penuh program "Perintis Berdaya" yang diinisiasi Kemenko PM, khususnya sub-program "Berdaya Bersama". Program ini dinilai sangat relevan karena menghadirkan model pelatihan dan pendampingan yang terstandarisasi, kolaboratif, dan berkelanjutan, yang disebutnya "membuka jalan bagi wirausahawan lokal untuk berkembang lebih cepat." Lebih jauh, Wakil Wali Kota menyinggung tantangan dan peluang di era digital, mulai dari fenomena freelancer yang kian diminati generasi muda hingga dinamika ekonomi kreatif. Ia mengakui, meskipun ekonomi kreatif menjadi motor pertumbuhan, sektor ini masih menghadapi kendala dalam akses pasar, kualitas pelatihan, dan keberlanjutan pendampingan.
Menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kota Kupang telah menghadirkan berbagai inisiatif untuk mendorong pertumbuhan usaha lokal. Salah satunya melalui Saboak (Sunday Market Buat Orang Kupang) yang setiap akhir pekan melibatkan ratusan UMKM dengan perputaran ekonomi yang mencapai ratusan juta rupiah. Pemkot juga proaktif memfasilitasi Nomor Induk Berusaha (NIB) gratis, menyelenggarakan pelatihan, pendampingan, serta memperkuat akses permodalan melalui kerja sama dengan lembaga keuangan.
Tak hanya itu, Pemkot menggali potensi budaya sebagai daya tarik ekonomi kreatif dengan menggelar event budaya di setiap kelurahan. Event ini, kata Serena, menjadi ruang kolaborasi yang mempertemukan pelaku usaha, komunitas, dan warga untuk menciptakan atraksi unik sesuai karakter komunitasnya. Serena juga memuji peran Sinode GMIT yang konsisten menggerakkan ekonomi jemaat, termasuk inisiatif GG Mart yang menjadi simbol kemandirian dan wadah pemasaran produk lokal.
Ia berharap temu koordinasi ini dapat memberi wawasan baru mengenai tren ekonomi kreatif dan peluang kerja lepas, serta membuka kolaborasi yang lebih luas. Serena menegaskan bahwa prinsip pembangunan Kota Kupang selalu berpegang pada semangat "memerintah adalah melayani", yakni hadir untuk membuka jalan, memberi ruang, dan menghadirkan kesempatan bagi masyarakat untuk maju bersama.
Sementara itu, Deputi Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, dalam sambutannya menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan kini harus diperkuat melalui penguatan UMKM, koperasi, dan ekonomi kreatif, tidak lagi semata-mata mengandalkan bantuan sosial. Ia menekankan pentingnya sektor-sektor ini mendapat pelatihan serta pendampingan agar memiliki jejaring yang lebih kuat. Deputi optimistis kegiatan ini dapat menjadi momentum penting agar UMKM di Kota Kupang semakin berkembang di era digital, sembari menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kupang yang dinilai terbuka untuk berkolaborasi dalam mendukung program penguatan ekonomi masyarakat.(mnt)