WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Melalui Kegiatan Muda Bersua(ra), 26 Penggerak Muda Bali-Nusra Berkumpul di Kupang Perkuat Gerakan Sosial Berkeadilan

Metronttdewa.com 25-09-2025 || 22:17:32

Pose bersama

Metronewsntt.com, Kupang--​Ketika Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari krisis iklim, kesenjangan sosial, hingga menyusutnya ruang-ruang berdemokrasi, sekelompok orang muda di timur Indonesia memilih menyalakan harapan dan aksi nyata. Melalui acara “Muda Bersua(ra)” yang diselenggarakan oleh WeSpeakUp.org, sebanyak 26 penggerak sosial muda dari wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) bertemu di Kupang untuk belajar bersama, menyatukan gagasan, dan menyusun langkah kolektif demi memperkuat gerakan sosial mereka. 

Acara yang berlangsung dari 24 hingga 28 September 2025 ini diciptakan sebagai ruang aman bagi generasi muda lintas isu untuk saling berjejaring, memperkuat kapasitas, dan berefleksi bersama tentang masa depan perjuangan sosial di Indonesia. Dengan pilihan topik pelatihan yang relevan dengan kebutuhan gerakan di daerah tersebut, seperti keamanan holistik, strategi kampanye digital, dan artivisme (aktivisme berbasis seni), Muda Bersua(ra) siap menjadi fondasi gerakan muda yang lebih solid, inovatif, dan berdampak luas.

​“Di tengah situasi yang penuh tantangan ini, kami percaya bahwa suara orang muda memiliki kekuatan untuk membuat perubahan yang bermakna. Muda Bersua(ra) adalah ruang untuk merayakan semangat perubahan, sekaligus tempat di mana gagasan-gagasan dari para penggerak lokal ini bertemu dan menjadi aksi nyata,” jelas Desmarita Murni, Co-Founder dan Executive Director WeSpeakUp.org.

 Menurut Desmarita, acara ini juga merupakan ruang refleksi bagi para penggerak muda untuk menyusuri kembali apa yang mereka perjuangkan dan bagaimana memperjuangkannya secara lebih efektif. “Kami percaya bahwa perubahan nyata dimulai dari gerakan di akar rumput hingga di tingkat kebijakan,” tambahnya.

​Kupang menjadi lokasi kedua rangkaian acara Muda Bersua(ra), yang sebelumnya sukses digelar di Palu, Sulawesi Tengah, pada Mei 2025 lalu. Dipilihnya Kupang sebagai simpul regional Bali-Nusa Tenggara membuktikan pentingnya peran daerah ini dalam pengembangan gerakan kolektif orang muda di Indonesia Timur.

 Selama lima hari, peserta akan bergelut dengan isu-isu strategis di daerahnya, sembari memperluas wawasan dan jejaring mereka dengan komunitas dan organisasi masyarakat sipil setempat. Selain sesi pelatihan, peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari pegiat seni lokal di Kupang, menjadikan seni sebagai jembatan kuat dalam menyuarakan isu-isu penting secara inklusif dan menggugah publik yang lebih luas.

 Melalui pendekatan berbasis community of practice, diharapkan sinergi antar-komunitas yang terbangun akan terus berlanjut jauh setelah acara ini selesai. “Acara ini tidak hanya sekadar ruang bertemu, tetapi benar-benar menjadi ruang berbagi gagasan dan pengalaman di mana orang muda penggerak dari wilayah Bali dan Nusa Tenggara dapat saling menemukan kekuatan kolektif mereka,” ujar Mathilde, Koordinator Program Muda Bersua(ra) di Kupang.

​Muda Bersua(ra) bukan sekadar rangkaian acara, melainkan bagian dari visi besar WeSpeakUp.org – organisasi nirlaba yang misi utamanya membangun ruang bersuara bagi kelompok terpinggirkan, khususnya perempuan dan orang muda. Program ini adalah platform berkelanjutan untuk merawat dan memperkuat gerakan kolektif muda dalam menjawab beragam tantangan sosial. 

Hingga tahun 2027, program ini ditargetkan hadir di empat regional besar, yaitu Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku-Papua, dengan harapan dapat mengkonsolidasikan gerakan muda yang lebih inklusif dan berdampak. Saat ini saja, lebih dari 200 alumni program kepemimpinan Muda Bersua(ra) telah meluncurkan berbagai kampanye sosial di 28 provinsi di Indonesia.

 “Jika kita berbicara tentang perubahan, maka kita sedang berbicara tentang mereka, orang-orang muda yang bergerak di akar rumput dengan semangat yang terus menyala. Perubahan besar dimulai dari gerakan kecil dengan fondasi yang kuat, dan melalui Muda Bersua(ra), kami ingin menguatkan fondasi itu,” lanjut Mathilde. ​Sebagai bentuk dukungan dan apresiasi terhadap kerja keras penggerak muda, Muda Bersua(ra) diharapkan mampu menjadi energi baru. “

Kami tidak hanya ingin mendukung, tetapi juga merayakan peran penting anak muda dalam gerakan sosial. Muda Bersua(ra) adalah simbol apresiasi dan harapan bagi mereka yang terus bergerak di akar rumput dengan idealisme dan keberanian besar,” kata  Mathilde, dalam acara media gethering , Kamos (25/9/2025) di Hotel On The Rock Kupang.

​Selain pelatihan intensif bagi 26 peserta yang dipilih khusus, WeSpeakUp.org juga memperluas akses ruang belajar melalui Coaching Clinic Muda Bersua(ra), sebuah acara terbuka untuk masyarakat umum. Coaching Clinic ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang mendalam sekaligus menyenangkan, mengajak peserta untuk mengenali isu sosial yang relevan di kawasan Bali dan Nusa Tenggara serta memahami bagaimana keresahan sosial dapat diterjemahkan menjadi aksi yang berdampak. 

Dalam sesi itu, peserta akan belajar cara membuat kampanye sosial yang efektif dan menyusun konten kreatif yang bermakna, dilengkapi dengan kompetisi pembuatan konten media sosial. Coaching Clinic ini menghadirkan pembicara inspiratif dan berpengalaman seperti Frida Kurniawati (WeSpeakUp.org), Sakdiyah Ma'ruf (Our Comedy For Change) yang membahas kekuatan komedi sebagai media advokasi, Thalitha Avifah Yuristiana (Think Policy dan  Bijak Memantau) yang menjelaskan dorongan perubahan kebijakan, dan Elsy Grazia (Penulis dan Pembuat Film) yang akan mengajak peserta menuangkan keresahan sosial menjadi karya kreatif. 

Dengan hadirnya Coaching Clinic Muda Bersua(ra) di Kupang, diharapkan lebih banyak orang muda terlibat tidak hanya sebagai penonton perubahan, tetapi sebagai penggerak aktif yang percaya bahwa suara dan karya mereka memiliki kekuatan besar untuk membangun masyarakat yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.


Diketahui ​WeSpeakUp.org adalah organisasi nirlaba yang terdaftar dan berbadan hukum Indonesia. Misi utamanya adalah membangun ruang-ruang bersuara bagi kelompok yang terpinggirkan, utamanya perempuan dan orang muda, agar dapat berpartisipasi aktif dalam gerakan-gerakan sosial yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan. Kerja kami berfokus pada tiga pilar yaitu capacity building, civic engagement, dan storytelling.(mnt/*)


Baca juga :

Related Post