WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Determinan Kunci Ketahanan ASI Eksklusif di NTT: Peran Keluarga dan Edukasi Jadi Fondasi

Metronttdewa.com 23-09-2025 || 10:08:14

Muhammad Suprapto

Oleh : Muhammad Suprapto, S.Tr.Stat

Metronewsntt.com–PEMBERIAN Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan merupakan investasi krusial bagi kesehatan anak.

 Namun, data terkini menunjukkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menghadapi tantangan dalam mencapai target cakupan nasional. Sebuah analisis terhadap determinan (faktor penentu) ketahanan pemberian ASI eksklusif di wilayah ini mengungkap bahwa keberhasilan program sangat bergantung pada dukungan eksternal dan edukasi yang memadai.

* ​Dukungan Sosial dan Edukasi sebagai Pilar Utama

​Penelitian dan pengalaman lapangan menunjukkan bahwa ketahanan pemberian ASI eksklusif tidak semata-mata bergantung pada ibu, melainkan sebuah ekosistem yang melibatkan berbagai pihak. Beberapa determinan utama yang diidentifikasi meliputi:

- Dukungan Keluarga dan Suami: Ini merupakan faktor penentu terpenting. Dukungan emosional dan praktis dari suami dan anggota keluarga terdekat dapat secara signifikan mengurangi stres pada ibu, yang secara langsung memengaruhi produksi ASI. Dukungan ini juga membantu ibu mengatasi kendala dan tantangan psikologis selama masa menyusui.

- ​Akses Informasi dan Edukasi: Pengetahuan yang memadai tentang manfaat ASI eksklusif, teknik menyusui yang benar, dan cara mengatasi hambatan umum seperti puting lecet atau produksi ASI yang dirasa kurang, menjadi kunci keberhasilan. Program edukasi yang terintegrasi di layanan kesehatan primer seperti posyandu dan puskesmas memiliki peran vital dalam menyebarluaskan informasi ini.

- Dukungan Tenaga Kesehatan: Pendampingan berkelanjutan dari bidan, dokter, dan konselor laktasi sejak masa kehamilan hingga pascapersalinan sangat menentukan. Konseling yang personal dan berkesinambungan dapat membantu ibu merasa didukung dan mampu mengatasi kesulitan yang muncul.

- Kondisi Sosioekonomi dan Budaya: Tantangan lain yang dihadapi adalah faktor budaya dan ekonomi. Beberapa tradisi lokal atau keyakinan yang kurang tepat dapat menghambat praktik ASI eksklusif. Selain itu, kondisi ekonomi yang memaksa ibu untuk kembali bekerja tanpa adanya cuti yang memadai menjadi hambatan besar.

* ​Strategi Komprehensif untuk Peningkatan Cakupan
​Menanggapi tantangan ini, berbagai pihak di NTT, termasuk pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat, telah menginisiasi program terpadu untuk memperkuat ekosistem pendukung ASI. Beberapa strategi yang sedang dijalankan mencakup:

- ​Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan: Pelatihan khusus terus diberikan kepada bidan dan kader posyandu untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan konseling laktasi yang efektif dan empatik.

- ​Pemberdayaan Kelompok Ibu: Pembentukan kelompok pendukung sesama ibu menyusui (Mother Support Group) menjadi wadah penting bagi para ibu untuk berbagi pengalaman, saling memotivasi, dan menemukan solusi bersama atas kendala yang dihadapi.

- ​Kampanye Publik Masif: Edukasi mengenai pentingnya ASI eksklusif digencarkan melalui berbagai media dan platform, melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk memperkuat pesan dan meningkatkan kesadaran publik secara luas.

​Pemberian ASI eksklusif adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi yang kuat antara keluarga, tenaga kesehatan, dan masyarakat, NTT optimis dapat meningkatkan cakupan ASI eksklusif demi mewujudkan generasi yang lebih sehat dan kuat di masa depan.(***)


Baca juga :

Related Post