WhatsApp Facebook Google+ Twitter BBM

Pembangunan Kota Tidak Semata Diukur dari Infrastruktur Fisik, Tetapi Juga dari Kualitas Hidup Masyarakat

Metronttdewa.com 02-06-2025 || 11:54:57

Pantau pelayanan

Metronewsntt.com, Kupang---Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menghadiri pembukaan kegiatan bakti sosial bertajuk “NYERI” yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kegiatan yang digelar di RSUD S.K. Lerik Kota Kupang pada Minggu (1/6/2025) siang ini merupakan bagian dari peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni.

Bakti sosial ini terselenggara atas kolaborasi antara Pemerintah Kota Kupang, PERDATIN NTT, Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia) Kota Kupang, serta Komunitas Ling Tien Kung.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Wali Kota Kupang Serena Cosgrova Francis, S.Sos., M.Sc., Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang Ignasius Repelita Lega, S.H., Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, M.Kes., Direktris RSUD S.K. Lerik drg. Dian Arkiang, Ketua PERDATIN NTT dr. Robinson Gunawan, Ketua Panitia dr. Medelin Katipana, Ketua Komda Lansia Kota Kupang Gabriel Kahan, serta sejumlah dokter spesialis anestesiologi dan tenaga medis lainnya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang menekankan pentingnya pemahaman publik terhadap peran dokter spesialis anestesiologi dalam dunia medis, khususnya dalam menangani kasus nyeri kronis.

“Masyarakat perlu tahu bahwa dokter anestesi tidak hanya bertugas di ruang operasi. Mereka juga dapat membuka praktik mandiri, terutama untuk menangani nyeri kronis seperti pada lutut, siku, dan bahu,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi inisiatif PERDATIN NTT yang dinilai nyata memberi manfaat langsung kepada masyarakat.

“Saya selalu tekankan bahwa setiap organisasi atau komunitas harus memberi dampak. PERDATIN telah membuktikan diri bukan sekadar ‘kapal yang bersandar di dermaga’, tetapi kapal yang telah berlayar jauh, menembus ombak permasalahan kesehatan di NTT, khususnya di Kota Kupang,” ungkap Wali Kota.

Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan bahwa pembangunan kota tidak semata-mata diukur dari infrastruktur fisik, tetapi juga dari kualitas hidup masyarakatnya.

“Kita membangun kota bukan hanya dengan gedung tinggi atau jalan mulus, tetapi juga dengan udara pagi yang sehat dan rasa nyaman bagi seluruh warga,” ujarnya.

Ia menutup sambutan dengan menekankan bahwa kegiatan ini merupakan pengejawantahan nilai-nilai Pancasila, terutama sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

“Pancasila hidup ketika kita mampu menolong sesama, dan bernyawa ketika kita bermakna bagi orang lain. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas, lembaga keagamaan, dan masyarakat adalah bukti bahwa Kota Kupang adalah rumah bersama yang inklusif dan penuh semangat gotong royong,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PERDATIN NTT, dr. Robinson Gunawan, Sp.An., menjelaskan bahwa kegiatan bakti sosial kali ini memperkenalkan metode intervensi nyeri berbasis ultrasonografi (USG), yang berbeda dari penanganan konvensional.

“Biasanya nyeri hanya ditangani dengan obat atau rujukan operasi. Kini kami mengenalkan intervensi nyeri sebagai solusi antara. Dengan bantuan USG, penyuntikan obat dilakukan tepat sasaran sehingga lebih efektif,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa metode ini baru pertama kali diperkenalkan di NTT dan diharapkan dapat diterapkan hingga ke puskesmas agar manfaatnya menjangkau masyarakat luas, termasuk di tingkat kecamatan.

“Kami bersyukur atas dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kupang, Dinas Kesehatan, dan RSUD S.K. Lerik, serta bantuan dari rekan sejawat di Jakarta, Surabaya, dan Denpasar yang turut membawa peralatan USG canggih khusus untuk intervensi nyeri,” tambahnya.

Ketua panitia, dr. Sanfred Lie, Sp.An., dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai unsur tenaga kesehatan, termasuk anggota PERDATIN, dokter umum, perawat, koas, dan penata anestesi, serta masyarakat dari Komunitas Ling Tien Kung dan Komda Lansia Kota Kupang.

Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Memperingati Hari Lahir Pancasila melalui aksi nyata yang bermanfaat;
2. Meningkatkan literasi masyarakat mengenai penanganan nyeri melalui pendekatan anestesiologi;
3. Mendorong gaya hidup sehat dan bugar berbasis komunitas;
4. Menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.

Acara turut didukung oleh berbagai sponsor, antara lain Pemerintah Kota Kupang, RSUD S.K. Lerik, serta sejumlah penyedia alat kesehatan seperti PT. Modern Jaya Farma, PT. Maju Jaya Medika, Sonika Media Jaya, Butterfly, dan Wellesta Healthcare Company.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, edukasi kesehatan oleh dr. Gracia Gisel dari RS St. Boromeus Kupang, dan pemeriksaan serta intervensi nyeri bagi para lansia oleh tim dokter anestesi.(mnt)


Baca juga :

Related Post