Ketua KSP BMS, Adi Kale Lado
Metronewsntt.com, Kupang- Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bersama Menuju Sejahtera (BMS) sukses menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang ke -III pada Jumat (8/3/2024) lalu.
RAT tersebut digelar di Aula Rumah Jabatan Walikota Kupang.Hadir dalam RAT ke-III tersebut Dinas Koperasi dan UMK Kota Kupang yang diwakili Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kota Kupang, Arnol Kay dan Ketua KSP Bersama Menuju Sejahtera, K.M.Henfrifriadi Kale Lado serta para anggota KSP Bersama Menuju Sejathera.
Ketua KSP Bersama Menuju Sejahtera, .K.M.Henfrifriadi Kale Lado dalam sambutannya menggambarkan tentang arti dari nama KSP Bersama Menuju Sejahtera ini merupakan hasil kesepakatan oleh 35 orang para pendiri koperasi tersebut pada tanggal 30 Juli 2019.Jadi Bersama dimaknai sebagai pengejawantahan manusia sebagai sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri
Dan Menuju, lanjutnya mengacu pada arah ke mana kita berjalan.Sedangkan Sejahtera digambarkan sebagai suatu kondisi ideal yang di idamkan setiap kita.
Untuk itu, pemerintah mendefinisikan sejahtera sebagai kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
"Pelaksanaan RAT III ini setelah dilaksanakan RAT I dan II pada tahun lalu pengurus berkomitmen untuk terus melakukan RAT setiap tahun buku sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja pengurus atas pengelolaan koperasi kepada seluruh anggota pelaksana RAT secara periodik yang merupakan salah satu indikator sehatnya koperasi," jelasnya.
Ia mengaku, pada pelaksanaan RAT II tahun 2023 lalu ada beberapa keputusan penting yang diambil, diantaranya tentang bagaimana persentase jasa pinjaman dan pemberlakuan denda bagi anggota yang menunggak jasa pinjaman, serta juga pemberian bonus bagi anggota yang menjadi promotor anggota baru lainnya. " Sebagai yang dinamis, hal-hal ini dapat terus dievaluasi untuk mendapatkan formula terbaik bagi perjalanan koperasi dan anggotanya," Tambahnya.periode pengurus dan pengawas periode 2019-2024 akan segera berakhir, untuk itu melalui RAT ini juga dilakukan pembentukan panitia untuk pengurus baru berikutnya.Karena pada awal pendirian koperasi ini masa kepengurusan berlaku selama 5 tahun.
" Secara umum dengan masa kepengurusan KSP BMS pada periode 2019-2024 pertumbuhan anggota belum siginifikan yakni berawal hanya 35 orang, namun berjalannya waktu bertambah menjadi 119 orang anggota , namun dari jumlah ini berkurang sebanyak 7 orang sehingga kini berjumlah 112 orang anggota, dan bertambah 1 anggota baru pada 2024," katanya.
Dikatakannya, pertumbuhan anggota yang yng masih stagnan karena keanggotaannya masih bersifat sukarela sehingga anggota bertumbuh secara alami tanpa ada paksaan." Kami menghindari kebijakan untuk untuk mewajibkan seluruh pegawai Pemerintah Kota Kupang untuk menjadi anggota.Namun secara kelembagaan, pengurus akan terus melakukan sosialisasi pada perangkat daerah Kota Kupang yang prospektif dengan tetap berprinsip keanggotaan secara sukarela dan tanpa paksaan. Demikian juga peran dari masing-masing anggota untuk terus menjadi promotor bagi anggota baru lainnya," pintanya.
Sedangkan untuk kinerja keuangan koperasi, lanjutnya secara umum pendapatan koperasi tahun buku 2023 berjumlah Rp. 202.235. 185, 85 mengalami kenaikan sebesar 5 persen dari pendapatan tahun buku 2022 yaitu sebesar Rp. 192. 214. 930,3. Jumlah pendapatan ini sesungguhnya bisa jauh lebih besar karena masih banyak anggota yang menunggak jasa pinjaman dan juga denda, sebagaimana dalam pelaporan pengawas yaitu tunggakan jasa pinjaman sebesar Rp. 149. 810. 200.00 dan denda sebesar Rp. 139.493.000.00.
Oleh karena itu, selaku pengurus menghimbau dan menggugah nurani para anggota yang menjadi peminjam untuk dapat memenuhi komitmen pembayaran pinjaman. " Mengapa hal ini menjadi penting bagi para peminjam, karena disitulah kunci terakhir keuangan masing-masing anggota," tegasnya.
Ia.menambahkan sesuai hasil kinerja keuangan koperasi dari pendapatan sebesar Rp. 202. 235. 185,85, dikurangi biaya sebesar Rp. 143. 235. 185., 85. Adapun komponen terbesar dari biaya diantaranya gaji karyawan sebanyak 2 orang dengan total sebesar Rp. 49.400.000, 00, balas jasa modal KORPRI sebesar Rp. 43.101. 300, 00, dan penyisihan biaya operasional sebesar Rp. 30.000.000, 00 biaya RAT sebesar Rp. 15.000.000,00, serta lain-lainya sebesar Rp. 5.733.885, 85, sehingga laba bersih atau sisa hasil usaha (SHU) tahun buku 2023 sebesar Rp. 59.000.000,00. " Dari laba bersih tersebut maka 50 persen menjadi jasa anggota (Jasa simpan dan jasa pinjaman). Sedangkan 50 persen lainya merupakan non jasa anggota (dana cadangan , dana pendidikan dan dana pengurus)," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ia juga menyampaikan beberapa kendala kepada Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Kupang, dimana sejak tahun 2023 baik koperasi BMS maupun koperasi atau lembaga jasa keuangan lainnya mendapat kendala yang luar biasa terkait regulasi internal Bank NTT selaku bank pembayaran gaji dan penghasilan lainya bagi PNS dan PTT Lingkup Pemerintah Kota Kupang yang tidak melayani pemotongan lain-lain dari bendahara selain kredit pada Bank NTT sendiri . Untuk itu diharapkan Dinas koperasi dapat memfasilitasi solusi atas kendala tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kota Kupang, Arnol Kay dalam sambutannya mengatakan KSP BMS menempati urutan ke 22 untuk koperasi yang melaksanakan RAT TB 2023 di Kota Kupang. " Untuj tahun lalu KSP BMS berada diurutan ke 42 pada tanggal 21 Maret 2024," ujarnya.
Dan untuk neraca, lanjutnya tergambarkan jumlah aktiva lancar Kas dan Bank hampir sama besar, sebaiknya dana Bank tidak besar, atau dapat dikeluarkan untuk modal usaha atau diputar untuk pinjaman anggota agar bisa menambah pendapatan bagi koperasi. "Dilihat SHU mengalami penurunan dikarenakan pendapatan menurun. Pada hal jumlah anggota dan volume usaha mengalami peningkatan dengan denda pinjaman mencapai Rp. 139. 493.00,- mencerminkan naiknya jumlah peminjam yang tidak dapat melaksanakan angsuran tepat waktu .Untuk itu menjadi catatan bagi koperasi dalam menetukan kebijakan ke depan agar tidak terjadi kredit macet," sarannya.(mnt)