Potret kegiatan BRI peduli bersama Rumah Perempuan Kuoang
Metronewsntt.com, Kupang- Program BRI Peduli kembali dilaksanakan di Kabupaten Kupang Melalui BRI Kantor Cabang Kupang, program tanggung jawab sosial melalui CSR ini menggandeng Lembaga Rumah Perempuan Kupang yang terletak di Jl.Timor Raya Desa Mata Air Kecamatan Kuoang Tengah, Kabupataen Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan pembagian paket sembako pada kaum perempuan, keluarga dan kelompok korban kekerasan.
Mereka yang menerima bantuan sembako yang disalurkan melalui BRI Peduli adalah binaan Lembaga Rumah Perempuan Kupang yang ada di wilayah Kabupaten Kupang.
Pembagian 5.000 paket sembako ini bertujuan untuk meringankan beban akan kebutuhan kehidupan di wilayah tersebut.
Kegiatan yang berlansung di Kantor Rumah Perempuan ini dihadiri secara langsung Pimpinan Cabang BRI Kupang, Rizky Akbar Trilaksono dengan didampingi Ketua Rumah Perempuan Kupang, Libby Sinlaeloe melakukan penyerahan secara simbolis, pada Rabu (24/1/2024). Selanjutnya, paket sembako akan didistribusikan kepada perempuan, keluarga atau kelompok binaan di Kabupaten Kupang oleh Rumah Perempuan.
Berkaitan dengan program kepedulian BRI ini, Ketua Rumah Perempuan Kupang, Libby Sinlaeloe menyampaikan terima kasih buat BRI yang telah bekerjasama dengan Rumah Perempuan Kupang untuk membantu kaum perempuan yang rentan mengalami kekerasan.
"Secara pribadi dan lembaga menyampaikan erima kasih buat BRI.Karena ini merupakan baru pertama.kali dilakukan dalam membantu saudari kita ter khusus bagi kaum perempuan korban kekerasan yang menjadi binaan Rumah Perempuan Kupang," ujarnya, Kamis (25/1/2024) di Kantor Rumah Perempuan.
Diketahui bersama , lanjutnya Rumah Perempuan Kupang yang konsen terhadap isu perempuan dan anak dan ketidakadilan gender.
" Melalui program yang ada, kami lebih pada membantu dan melindungi lebih dari 6.000 kasus kekerasan, antara lain KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), kekerasan seksual, perdagangan manusia, ingkar sumpah pernikahan, kekerasan dalam pacaran, anak berhadapan hukum dan yang paling banyak terjadi adalah kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual terhadap anak," tandasnya.
Lebih lanjut, Libby Sinlaeloe menambahkan melalui program dan sosialisasi masyarakat sudah cukup baik dalam merespon kasus kekerasan dalam lingkungan dengan melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Dirinya mengapresiasi masyarakat yang sudah sensitive terhadap kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan masyarakat (mnt)