Anggota Komisi IV DPRD Kota Kupang, Ape Djami Wila dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang, Jemari Yoseph Dogon
Metronewsntt.com, Kupang- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang, Ape Djami Wila meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) agar gencar sosialisasi mengenai pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal ini dengan tujuan untuk bisa menjadi sebuah kota yang aman dan humanis ramah anak
Demikian disampaikan legislator Golkar asal Dapil Alak ini dengan didampingi Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang, Jemari Yoseph Dogon, diruang Fraksi Golkar Kantor DPRD Kota Kupang, saat dimintai tanggapan terkait peran Dewan dalam mendorong dinas yang mitra kerja terkait dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, Rabu (6/12/2023).
Ia menjelaskan dengan perkembangan teknologi saat ini disisi lain memiliki dapak positif dan negatif untuk pemberian pemahaman kepada anak secara dini dengan cara terus memberikan sosialisasi di lembaga pendidikan, tempat ibadah dan juga masyarakat.
"Kami tentunya sebagai wakil rakyat yang di komisi VI yang bermitra dengan Dinas PPPA sangat mendukung terbentuknya Kota Kupang sebagai Kota Kasih menjadi kota layak anak.Namun tentunya perlu adanya penguatan akan simpu-simpul dasar baik di lembaga pendidikan, tempat ibadah dan juga masyarakat, guna mereka bisa ikut berperan dalam melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak yang terjadi pada lingkungan masing-masing," ungkapnya.
Menurutnya, kerja kolaborasi dengan semua pihak terkait menjadi suatu hal terpenting dalam upaya pencegahan.
Ia berharap hal ini menjadi suatu dorongan dalam menjadi apa yang menjadi tujuan bersama dalam menjadi Kota Kupang menjadi kota layak anak.
Sementara itu, Kepala Dinas PPPA Kota Kupang, Ir Clementina Soengkono, yang dimintai tanggapan hal ini, mengaku untuk sosialisasi terus dilakukab dinas PPPA saat terus membangun kolaborasi bersama pihak terkait baik LSM, Kementerian Kemenkuham dan hingga tingkat kelurahan , tokoh agama, masyarakat hingga lembaga pendidikan.
"Kami saat ini gencar melakukan sosialisasi, namun menjadi kendala pada anggaran yang sangat minim," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk tahun 2024 Dinas PPPA berencana akan melakukan SOP bersama se.ua kelurahan dan lembaga pendidikan dalam upaya pencegahan.
"Kami akan lakukan SOP guna nantinya jika ad terjadi kekerasan bisa langsung di tindaklanjuti dengan maksimal dan secara terstruktur dalam prosesnya," katanya. (mnt)