Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus R. Golose, sementara memberikan penjelasan kepada media di Ballroom Hotel Swissbelcourt Kupang, Rabu (15/11/2023)
Metronewsntt.com, Kupang- Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus R. Golose, mengapresiasi Provinsi NTT. Pasalnya, NTT merupakan salah satu provinsi dengan tingkat peredaran obat terlarang terendah.
" Terdapat 10 Provinsi di Negara Indonesia paling rawan penyalahgunaan Narkotika dengan posisi urutan pertama ditempati Provinsi Sumatera Utara.Dan untuk Provinsi NTT merupakan salah satu provinsi terendah dalam tingkat peredaran obat terlarang," kata Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus R. Golose, kepada media usai membuka kegiatan Border Management Consultation Meeting Drugs Trafficking at The Border yang bekerjasama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).
Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Swissbelcourt Kupang, Rabu (15/11), aia mengaku terkait hal tersebut Presiden minta dirinya bersama Kememterian terkait untuk melakukan operasi di 10 Provinsi yang dalam peredaran obat terlarang cukup tinggi. "Nomor satu yang kita fokuskan adalah Sumatra Utara, dan kita Bersyukur NTT tidak termasuk dalam 10 Provinsi yang rawan perendaran Narlotika . ," ujarnya.
Menurut orang nomor satu di BNN RI secara data untuk Provinsi NTT secara prevalensi hanya 0,1 persen, dari prevalensi nasional yang sebelumnya 1,95 persen, turun menjadi 1,73 persen.
"Jadi, di Indonesia pengguna Narkotika dari 3,6 juta orang, sekarang turun menjadi 3,3 juta orang," ungkapnya.(mnt)